Mesin pesawat peluncur berawak pertama di Amerika hanya menghasilkan daya dorong 78.000 pon. Sebagai perbandingan, tiga mesin utama pesawat ulang-alik dan dua pendorong roket padat menghasilkan sekitar 7,3 juta pon daya dorong saat lepas landas. Energi yang dilepaskan setara dengan output 23 Hoover Dams dan lebih kuat dari 35 jet jumbo saat lepas landas.
Hidrogen cair di mesin utama pesawat ulang-alik itu suhunya minus 423 derajat Fahrenheit, cairan terdingin kedua di Bumi, dan ketika dibakar dengan oksigen cair, suhu pembakaran mesin mencapai lebih dari 6.000 derajat Fahrenheit, dua pertiga suhu permukaan matahari. Dua menit energi panas yang dihasilkan oleh pesawat ulang-alik saat lepas landas, bila diubah menjadi energi listrik, akan menghasilkan cukup kilowatt untuk memberi daya pada 87.000 rumah selama sehari penuh. Kecepatan gas yang keluar dari nosel lebih dari 6.000 mph, sekitar lima kali kecepatan suara.
Pompa turbo pada mesin utama pesawat ulang-alik begitu bertenaga sehingga bisa menguras rata-rata kolam renang berukuran keluarga dalam 25 detik. Setelah lepas landas, hanya butuh sekitar delapan menit bagi pesawat luar angkasa untuk berakselerasi hingga mencapai kecepatan lebih dari 17.000 mph.
Ketika masuknya kembali ke bumi dengan berapi-api, bagian bawah pengorbit dilindungi oleh sekitar 24.000 ubin tahan panas yang harus dipasang satu per satu dengan tangan. Ubin ini sangat ringan, dengan kepadatan kayu balsa, dan dirancang untuk digunakan 100 misi sebelum diganti. Setiap ubin dapat menghilangkan panas begitu cepat sehingga ubin putih-panas dengan suhu 2.300 derajat F dapat diambil dari oven dan dipegang dengan tangan kosong beberapa detik kemudian tanpa cedera.
Pesawat ulang-alik berisi semua kajian ilmiah dan rekayasa terbesar manusia modern. Semua teknologi terhebat dunia terwakili dalam pesawat luar angkasa yang satu ini. Namun semua kekuatan yang meroketkan pesawat ke orbit, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kendaraan luar angkasa yang dirancang Tuhan untuk orang-orang yang ditebus.
Alkitab mengatakan bahwa ketika Kristus datang kembali, mereka yang menjadi milik-Nya semua akan diangkat ke awan untuk bertemu dengan-Nya di udara, suatu peristiwa yang jauh lebih mendebarkan daripada melakukan perjalanan dengan pesawat ulang-alik. Dapatkah Anda membayangkan terbang melintasi alam semesta dengan Sang Pencipta?
Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. 1 Tesalonika 4:17.
-Doug Batchelor-