Amazingfacts.id: Tidak ada orang yang pernah diselamatkan dengan mencoba menaati hukum. Dengan kekuatan kita sendiri, itu tidak mungkin bahkan sejak Adam hingga zaman kita.
Semua orang yang telah diselamatkan di segala zaman telah diselamatkan oleh kasih karunia.
rencana keselamatan
Seperti yang ditunjukkan dalam 2 Timotius 1:9, kasih karunia ini tidak dimulai di kayu salib tetapi ditetapkan “sebelum waktu dimulai.”
Penyajian Injil pertama diberikan setelah Adam dan Hawa berdosa. Tuhan berkata kepada ular itu, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3:15).
Hukum memiliki banyak tujuan. Ini adalah dasar dari perjanjian Allah (Keluaran 20); itu adalah standar penilaian kita (Mazmur 119:172); dan itu menunjukkan dosa.
hukum itu seperti cermin
Rasul Yakobus dengan penuh warna menggambarkan bagaimana hukum itu seperti cermin yang mengungkapkan dosa dalam hidup kita (Yakobus 1:23-25). Hukum tidak menghapus dosa. Hanya Kristus yang dapat menyelamatkan kita dari dosa.
Rasul Paulus menulis, “Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.” (Roma 3:20, penekanan saya). Artinya setiap manusia yang pernah hidup tidak dapat dibenarkan dengan berusaha memelihara hukum. Sekali Anda berbuat dosa, semuanya sudah terlambat.
salib wujud kasih terbesar
Beberapa percaya Yesus memperkenalkan kasih karunia di Bumi. Memang benar bahwa Kristus menyediakan sarana kasih karunia melalui pengorbanan-Nya, tetapi kasih karunia itu diberikan kepada seluruh umat manusia.
Mereka yang berada di depan salib menantikan penebusan Yesus; orang-orang setelah salib melihat kembali di atasnya. Banyak orang dalam Perjanjian Lama memahami dan menerima kasih karunia Allah.
Nuh “menemukan kasih karunia” (Kejadian 6:8); Musa menemukan kasih karunia (Keluaran 33:17); orang Israel menemukan kasih karunia (Yeremia 31:2); dan Habel, Henokh, Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, dan banyak tokoh Perjanjian Lama lainnya diselamatkan “oleh iman” menurut Ibrani 11.
Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman. 2 Timotius 1:9.
-Doug Batchelor-