Amazingfacts.id: Apa yang terjadi ketika perkara dunia menyita perhatian bagi umat manusia?
undangan perjamuan makan
Perumpamaan ini secara tepat menggambarkan kondisi banyak orang yang mengaku percaya dengan kebenaran yang ada.
Tuhan telah mengirim undangan untuk datang ke perjamuan makan yang Ia telah sediakan bagi mereka dengan pengorbanan diriNya sendiri yang besar, tetapi daya tarik duniawi bagi mereka tampak lebih penting daripada harta surgawi.
Mereka diajak untuk turut serta dalam hal-hal yang bernilai kekal, tetapi pertanian, ternak, dan daya tarik rumah mereka kelihatan jauh lebih penting daripada penurutan kepada ajakan surgawi.
Sehingga mereka tidak menghargai daya tarik Ilahi, dan hal-hal duniawi ini dijadikan alasan atas ketidakpatuhan mereka kepada perintah surgawi, “Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.”
hati yang berduri
Berkat yang Allah telah berikan kepada individu-individu ini, untuk membuktikannya, untuk melihat apakah mereka akan memberikan “kepada Allah hal-hal yang menjadi milik Allah,” mereka gunakan sebagai alasan bahwa mereka tidak dapat menuruti pernyataan kebenaran.
Mereka telah memperoleh harta duniawi di tangan mereka dan berkata, Aku harus mengurus semua ini; aku tidak boleh mengabaikan hal-hal dalam kehidupan ini; semua ini adalah milikku.
Jadi hati mereka ini telah menjadi seperti jalanan yang kacau. Hati mereka dipenuhi dengan duri dan segala urusan kehidupan sehingga hal-hal surgawi tidak mendapat tempat.
Yesus mengajak yang letih lesu dan berbeban berat dengan janji ketenangan apabila mereka mau datang kepadaNya.
Ia menyuruh mereka agar menanggalkan beban berat segala kesibukan duniawi dan kebingungan, dan mengambil kukNya, yakni penyangkalan diri dan berkorban untuk orang lain. Kelak beban ini terasa ringan.
kuk cinta diri yang menyakitkan
Mereka yang menolak menerima kelegaan yang Kristus tawarkan kepada mereka, dan akan terus mengenakan kuk cinta diri yang menyakitkan.
Mempekerjakan jiwa mereka sepenuhnya dalam rencana-rencana mengumpulkan uang untuk kepuasan diri, tidak mengalami kedamaian dan perhentian yang didapati dalam memikul kuk Kristus dan mengangkat beban penyangkalan diri dan kebajikan yang tidak memihak yang Kristus telah tanggung demi mereka.
Jiwa-jiwa yang baginya Kristus mati mungkin diselamatkan oleh usaha pribadi dan teladan saleh mereka.
Tetapi terang berharga tersembunyi di bawah gantang, dan tidak memberikan terang kepada mereka yang berada di rumah itu.
Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengata- kan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap” (Lu- kas 14:16, 17).
-Suara Hati Nurani, Hlm. 100-