KRISTUS MENERIMA TANTANGAN SETAN

Uncategorized
Mari bagikan artikel ini

Tantangan berani oleh Setan bahwa Pencipta alam semesta ini sesungguhnya bukanlah Tuhan yang Pengasih mengejutkan para malaikat. Dalam kekecewaan mereka mendengarkan tuduhan-tuduhan Setan yang semakin meluas dan membesar. Seorang Tuhan yang penuh kasih tidak akan menuntut makhluk ciptaan-Nya sesuatu yang tidak dapat dilakukannya, tuduh Setan. Jikalau terdapat kesalahan pada hukum itu, maka ada kesalahan pada si pembuat hukum itu. Kepura-puraan sebagai Tuhan yang penuh kasih hanyalah sebuah topeng untuk menutupi satu tabiat yang sesungguhnya kejam, ti-dak adil, mementingkan diri sendiri, dan jahat. Tantangan ini dihujamkan secara terbuka dan keras kepada Sang Pencipta.

     Para malaikat tidak perlu menunggu lama. Anak Allah, yang mengetahui tabiat Bapa lebih baik daripada yang lainnya, tidak ragu untuk bangkit dan menerima tantangan Setan. Ia mengetahui dengan baik apa yang harus dilakukan untuk menyingkapkan dusta terbesar Setan sebagai satu penggambaran yang amat salah, dan dengan tenang Ia mengumumkan maksudnya untuk melakukan itu.

     (Kristus) datang ke dunia ini untuk menghidupkan hukum dalam kemanusiaan, sehingga tuduhan-tuduhan Setan bahwa ma-nusia tidak dapat memelihara hukum dapat dinyatakan sebagai salah…Ia datang untuk menyatakan kepada alam semesta surgawi, kepada dunia-dunia yang tidak jatuh, dan kepada manusia yang berdosa, bahwa setiap persediaan telah diadakan oleh Tuhan demi kemanusiaan, dan bahwa melalui kebenaran Kristus yang ditempelkan, semua yang menerima Dia melalui iman dapat menunjukkan kesetia-an mereka melalui memelihara hukum Tuhan. ST III, 465

     Setan telah menyombongkan diri bahwa ia akan mengumpulkan dunia di bawah panji pemberontakannya. Ia menyatakan bahwa manusia tidak dapat memlihara hukum Tuhan. Kristus datang untuk membuktikan bahwa pernyataan ini salah. ST IV, 398

     Setan menyatakan hukum kasih Tuhan sebagai hukum yang mementingkan diri sendiri. Ia menyatakan bahwa tidak mungkin bagi kita untuk mentaati perintah-perintah itu.. Yesus hendak menyingkapkan tipu daya ini. DA 24.

     Kristus datang untuk mempertahankan tuntutan-tuntutan hukum yang kudus itu. Ia datang untuk menghidupkan satu kehidupan yang penuh penurutan kepada tuntutan-tuntutan hukum itu, dan oleh karenanya membuktikan kesalahan dari tuduhan yang dibuat oleh Setan bahwa tidaklah mungkin bagi manusia untuk memelihara hukum Tuhan. Sebagai manusia, Ia menghadapi cobaan, dan mengalahkannya dengan kekuatan yang diberikan kepada-Nya dari Tuhan. Ketika Ia berjalan berbuat kebaikan, menyembuhkan semua orang yang disakiti oleh Setan, Ia menjelaskan kepada manusia tentang sifat hukum Tuhan dan sifat pelayanan-Nya. Kehidupan-Nya menyaksikan bahwa adalah mungkin bagi kita juga untuk mentaati hukum Tuhan. 8 T, 207-208 

     (Kristus) datang ke dunia ini untuk dicobai dalam segala hal sebagaimana kita adanya, untuk membuktikan kepada semesta alam bahwa di dalam dunia yang penuh dosa, manusia dapat menghidupkan kehidupan yang berkenan bagi Tuhan. RH V, 120 

     Setan telah menghadirkan (sosok Tuhan) kepada manusia sebagai yang kejam, keras dan tanpa ampun. Seluruh penderitaan dan kesakitan yang dibuatnya atas manusia, ia tuduhkan kepada Tuhan. Ia menyatakan bahwa manusia tidak dapat mentaati hukum Tuhan, dan bahwa Tuhan itu kejam dan jahat dalam menuntut daripadanya sesuatu yang tidak dapat dilakukannya.

     Kristus datang untuk menyatakan Bapa, dan menunjukkan dalam hubungan kasih kelembutan yang bagaimana kita berdiri kepadaNya. Ia menunjukkan bahwa kemanusiaan dapat memelihara hukum Tuhan. YI 446

     Kita harus selalu bersyukur bahwa Yesus telah membuktikan kepada kita melalui kehidupan nyata bahwa manusia dapat memelihara hukum-hukum Tuhan, yang bertentangan dengan kepalsuan Setan bahwa manusia tidak dapat memeliharanya. Guru yang Agung itu datang ke dunia kita untuk berdiri sebagai kepala bagi kemanusiaan, oleh karenanya meninggikan dan menguduskan kemanusiaan melalui ketaatan-Nya yang kudus kepada seluruh tuntutan Tuhan, yang menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk mentaati seluruh perintah Tuhan. Ia telah menunjukkan bahwa sebuah ketaatan seumur hidup adalah memungkinkan. Maka Ia memberikan manusia kepada dunia, sebagaimana Bapa telah memberikan Anak-Nya, untuk meneladani kehidupan Kristus di dalam kehidupan mereka.

     Kristus  menebus kegagalan dan kejatuhan Adam yang hina, dan menjadi pemenang, maka menyaksikan kepada seluruh dunia yang tidak jatuh dan kepada kemanusiaan yang telah jatuh bahwa melalui kuasa Ilahi yang diberikan kepadanya dari sorga manusia dapat memelihara hukum-hukum Tuhan. Yesus, Anak Allah, merendahkan Diri-Nya bagi kita, menahan pencobaan bagi kita, mengalahkan demi kita, untuk menunjukkan kepada kita bagaimana kita dapat menjadi pemenang; melalui ikatan paling erat Ia mengikatkan minat-Nya dengan kemanusiaan, dan memberikan jaminan pasti bahwa kita tidak akan dicobai melebihi dari kemampuan kita menahankannya; karena malalui pencobaan Ia akan memberikan jalan keluar. ST III, 32

     Setan telah mengaku bahwa tidak mungkin bagi manusia mentaati hukum-hukum Tuhan; dan di dalam kekuatan kita sendiri adalah benar bahwa kita tidak dapat mentaatinya. Namun Kristus datang dalam bentuk kemanusiaan,dan melalui ketaatan-Nya yang sempurna, Ia membuktikan bahwa kemanusiaan dan keilahian bersatu dapat mentaati setiap perintah Tuhan. COL 314 

     Melalui kehidupan dan kematian-Nya, Kristus membuktikan bahwa keadilan Tuhan tidak membinasakan kasih karunia-Nya, melainkan bahwa dosa dapat diampuni, dan bahwa hukum itu benar, dan dapat ditaati secara sempurna. Tuduhan-tuduhan Setan dapat dipatahkan. Tuhan telah memberikan kepada manusia bukti-bukti yang nyata tentang kasih-Nya. DA 762

     Kehidupan Juruselamat yang penuh ketaatan mendukung tuntutan-tuntutan hukum itu; ini membuktikan bahwa hukum dapat dipelihara dalam kemanusiaan, dan menunjukkan kesempurnaan tabiat yang akan diperkembangkan melalui ketaatan. Semua yang taat seperti Dia adalah juga menyatakan bahwa “hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik. Roma 7:12, Di sisi lain, semua orang yang melanggar hukum-hukum Tuhan adalah mempertahankan tuduhan-tuduhan Setan bahwa hukum Tuhan itu tidak adil, dan tidak dapat ditaati. Maka, mereka mendukung tipuan dari si musuh besar itu, dan melontarkan penghinaan kepada Tuhan. DA 309

     Kristus menyatakan “… Tuhan tidak dapat mengubah hukum-Nya untuk menghadapi manusia dalam keadaannya yang telah jatuh. Dengan menanggung hukuman akibat pelanggaran, Aku akan menebus umat ini. Aku telah mengambil kodrat kemanusiaan, dan telah datang ke bumi ini untuk melewati tanah di mana Adam telah tersandung dan jatuh. Dalam kodrat kemanusiaan Aku akan menanggung ujian dan membuktikan tentang Tuhan. Setan telah menyatakan bahwa manusia tidak dapat memelihara hukum itu. Aku akan menunjukkan bahwa pernyataannya itu salah; bahwa manusia dapat memelihara hukum Tuhan. Aku telah datang untuk menetapkan hukum yang hendak dihapuskan oleh Setan, untuk menunjukkan sejauh mana jangkauan prinsip-prinsip hukum ini. Aku telah datang untuk melepaskan dari-padanya rincian-rincian yang berat yang dengannya manusia telah merendahkannya. Aku telah datang untuk menunjukkan panjang dan lebarnya, kehormatan dan kemuliaannya. Aku akan membukakan di hadapan manusia kemurnian dan kerohaniannya. Aku datang bukan untuk memperkenalkan satu hukum baru, melainkan untuk menetapkan satu hukum yang adalah standar ketaatan bagi seluruh kekekalan.” ST IV, 372

     Setan mengumumkan bahwa tidaklah mungkin bagi putra dan putri Adam untuk memelihara hukum Tuhan, dan oleh karenanya menuduh Tuhan tidak memiliki kasih dan hikmat. Jikalau mereka tidak dapat memelihara hukum itu, maka kesalahan ada pada Sang Pemberi Hukum. Manusia yang berada di bawah kekuasaan Setan mengulangi tuduhan ini terhadap Tuhan, dengan menyatakan bahwa manusia tidak dapat memelihara hukum Tuhan. Yesus merendahkan Diri-Nya, dengan menutupi keilahian-Nya dengan kemanusiaan, sehingga Ia dapat berdiri sebagai kepala dan wakil bagi keluarga manusia dan melalui hukum dan teladan mengutuk dosa dalam daging dan membukakan dusta dalam tuduhan Setan. ST III, 264 

     Setan telah menyatakan bahwa manusia tidak dapat memelihara hukum-hukum Tuhan. Untuk membuktikan bahwa manusia dapat, Kristus menjadi manusia, dan menghidupkan kehidupan dengan ketaatan sempurna, sebuah bukti bagi manusia yang berdosa, bagi dunia-dunia yang tidak jatuh dan bagi malaikat-malaikat sorga,bahwa manusia dapat memelihara hukum Tuhan melalui kuasa Ilahi yang disediakan berlimpah bagi mereka yang percaya. Untuk menyatakan Tuhan kepada dunia, untuk menunjukkan kebenaran dari apa yang disangkal oleh Setan, Kristus dengan sukarela mengambil kemanusiaan, dan di dalam kuasa-Nya, kemanusiaan dapat menurut kepada Tuhan. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah.” ST IV, 34

     Kristus datang untuk memberikan kuasa moral kepada manusia; meninggikan, memuliakan, dan menguatkan dia. Ia datang untuk membuktikan kesalahan tuduhan Setan bahwa Tuhan telah membuat suatu hukum yang tidak dapat ditaati oleh manusia. Sementara memiliki kodrat manusia, Kristus memelihara Sepuluh Hukum. Maka, Ia membuktikan kepada seluruh penduduk dunia-dunia yang tidak jatuh dan kepada manusia yang telah jatuh, bahwa memungkinkan bagi manusia untuk mentaati hukum Tuhan secara sempurna. Ia mempertahankan keadilan Tuhan yang menuntut ketaatan kepada hukum-Nya. Mereka yang menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka, mengambil bagian dalam kodrat Ilahi, dimampukan untuk menuruti teladan ketaatan-Nya kepada setiap perintah Ilahi. ST IV, 239.

     Di bumi ini Setan berusaha memajukan pekerjaan yang telah dimulainya di sorga. Ia mengumumkan bahwa manusia tidak dapat mentaati hukum Tuhan… Anak Allah, Komandan sorga yang mulia, jatuh kasihan kepada umat manusia yang telah jatuh dosa itu. Ia memasuki perjanjian dengan Tuhan untuk menyelamatkan manusia, dan untuk mempertahankan tabiat Bapa-Nya yang dinyatakan di dalam hukum itu. Ia datang ke bumi dalam bentuk manusia untuk mematahkan dusta Setan, bahwa Tuhan telah memberikan suatu hukum yang tidak dapat ditaati oleh manusia. ST IV, 252

     Karena keberadaan dosa di dalam hati manusialah yang menyebabkan Kristus datang ke bumi ini. Ia mengadakan perjanjian dengan Allah untuk mengesampingkan mahkota dan jubah kerajaan-Nya, mengenakan kepada keilahian-Nya jubah kemanusiaan, dan berdiri di atas bumi ini sebagai kepala bagi kemanusiaan, menyampaikan kesaksian melawan tuduhan kegelapan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa dosa. ST IV, 293

     Anak Allah Yang Tunggal datang ke dunia kita sebagai seorang manusia, untuk menyatakan kepada dunia kenyataan bahwa melalui kuasa Ilahi manusia dapat memelihara hukum Tuhan, Setan, malaikat yang telah jatuh itu, telah mengumumkan bahwa tidak ada satu pun manusia yang dapat memelihara hukum Tuhan, dan ia menunjuk kepada ketidaktaatan Adam sebagai bukti bahwa pernyataannya itu benar. ST III, 30

     Yesus ada bersama-sama dengan Bapa, dan menyatakan kesempurnaan Tuhan, namun Ia datang ke dunia dalam keserupaan daging yang berdosa dan bagi dosa, dan mengutuk dosa dalam daging melalui kehidupan-Nya sendiri yang taat secara sempurna kepada hukum Tuhan, menunjukkan kepada manusia bahwa manusia dapat mengambil bagian dalam kodrat keilahian, dan dapat melalui iman di dalam Kristus memegang kuasa moral yang telah diberikan di dalam jangkauan mereka melalui kasih yang dinyatakan secara berlimpah demi mereka. Agen-agen manusia dapat membentuk tabiat-tabiat sesuai dengan keserupaan Ilahi, karena kasih yang besar Kristus telah mengasihi kita… Rencana Setan adalah melalui filosofi dusta untuk memperlebar jarak yang ada antara Tuhan dan manusia. Ia berpendapat bahwa manusia tidak dapat memelihara hukum Tuhan, dan oleh karenanya Tuhan telah wajib untuk mengubah hukum-hukum yang telah dibuat-Nya itu, dan telah menghapuskan hukum pemerintahan-Nya. ST III, 188 

     Dalam rencana keselamatan-Nya yang mulia, Tuhan memberikan Anak-Nya Yang Tunggal, sehingga setiap suara akan diam tentang pendapat bahwa tidaklah mungkin bagi manusia untuk memelihara hukum-hukum Tuhan. Di dalam Kristus, keilahian dan kemanusiaan mengalami setiap ujian pencobaan; di dalam Dia, kemanusiaan di-tinggikan dan dipermuliakan. Di dalam Kristus, manusia mendapat kesempatan istimewa untuk mengambil bagian dalam kodrat yang Ilahi. RH III, 628

     Setan menyatakan bahwa manusia tidak dapat memelihara hukum, Kristus telah membuktikan bahwa pernyataan ini salah. RH IV, 337 

     Dalam kodrat kemanusiaan-Nya, Kristus menyatakan ketaatan sempurna kepada hukum Tuhan, oleh karenanya membuktikan kepada semua bahwa hukum ini dapat dipelihara. RH IV, 304

     Setan mengarahkan bayangannya ke jalan yang ditempuh oleh setiap manusia, sehingga ia dapat menyatakan Tuhan secara salah kepada dunia. Ia telah berpakaian tabiat Tuhan dengan atribut yang jahat, dan sepenuhnya bertentangan dengan kebenaran. Ia telah menggambarkan Tuhan sebagai yang penuh pembalasan, sebagai pemberi hukum yang hukumnya melampaui kuasa manusia untuk menaatinya, dan ia telah menanamkan permusuhan di dalam hati orang berdosa, sehingga manusia yang tidak diperbaharui ada dalam pemberontakan melawan Tuhan. Inilah kesan yang telah dibuat oleh Setan ke dalam pikiran manusia. Mereka yang menyatakan hukum Tuhan sebagai sebuah catatan tabiat Ilahi akan membaurkan di dalam ajaran mereka apa yang menjadi bagian dari pokok bahasan ini, dan akan menyatakan kasih Bapa dan Anak. Ketika ini dilakukan, bayangan si jahat akan dibuang dari hati manusia, dan sinar terang kasih Kristus, yang menerangi pemahaman, akan menyatakan tabiat Tuhan sebagai Dia yang tak terhingga kasih kemurahan-Nya… ST II, 464

     Adalah perlu bahwa Kristus mengambil kemanusiaan kita, untuk membuktikan kesalahan dari pernyataan- pernyataan Setan. Mereka yang murtad menuduh hukum Tuhan, dan menyatakan bahwa tidak mungkin bagi manusia untuk memelihara hukum Tuhan, yang telah ditentukan sebelumnya dalam pembicaraan-pembicaraan di dalam di sorga. ST III, 125

          Perhatikanlah kembali kutipan terakhir itu. Mengapakah perlu bagi Kristus untuk mengambil kodrat kita untuk mengungkapkan kesalahan dari tuduhan-tuduhan Setan? Dan apakah yang dimaksudkan dengan ungkapan kodrat kita? Alur logikanya menjadi semakin jelas sementara kita pindak ke bab berikutnya, Kristus Menerima Syarat-Syarat Tantangan.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *