Amazingfacts.id: Bagaimana sebuah kebenaran akan memperoleh kemenangan dari kisah yang dialami oleh Gideon tersebut?
perang atas penyembahan berhala
Pelepas Israel harus menyatakan perang atas penyembahan berhala sebelum ia pergi berperang dengan para musuh bangsanya. Ia harus menjunjung tinggi kehormatan Allah di atas utang budi kepada ayahnya dan menganggap perintah Ilahi lebih berkuasa dibandingkan wewenang ayahnya.
Dalam contoh ini, Ia melihat baik untuk terlepas dari penunjukan upacara keagamaan. Akan sangat penting bahwa kelepasan dari Israel harus didahului dengan pertentangan yang kudus terhadap penyembahan Baal dan satu pengakuan terhadap Yehova sebagai satu-satunya Allah yang benar dan hidup.
Ketika penduduk kota, pada pagi dini hari, datang untuk melakukan penyembahan pada Baal, mereka sangat terkejut dan marah pada apa yang telah terjadi. Dalam waktu dekat segera diketahui bahwa Gideonlah yang telah melakukan ini dan tidak ada yang dapat memuaskan amarah para penyembah yang tertipu ini selain darah Gideon.
yoas berbalik membela gideon
Gideon telah memberitahu ayahnya, Yoas, tentang kunjungan Malaikat dan janji bahwa Israel akan dibebaskan. Ia juga menceritakan tentang perintah Ilahi untuk menghancurkan mezbah Baal. Roh Allah menggerakkan hati Yoas.
Ia melihat bahwa dewa-dewa yang disembahnya tidak memiliki kekuatan bahkan untuk menyelamatkan diri mereka sendiri pun dari kehancuran, dan oleh sebab itu dewa-dewa itu tidak dapat melindungi para penyembahnya.
Ketika orang banyak penyembah berhala menuntut kematian Gideon, Yoas tanpa takut berdiri membelanya dan berusaha memperlihatkan pada penduduk itu betapa tak berdayanya dan tidak pantasnya percaya dan menyembah dewa-dewa mereka.
terompet peperangan berbunyi
“Kamu mau berjuang membela Baal? Atau kamu mau menolong dia? Siapa yang berjuang membela Baal akan dihukum mati sebelum pagi. Jika Baal itu allah, biarlah ia berjuang membela dirinya sendiri, setelah mezbahnya dirobohkan orang.”
Semua pemikiran tentang kekerasan lenyap, dan ketika sudah digerakkan oleh Roh Tuhan, Gideon membunyikan terompet peperangan, mereka adalah orang-orang yang pertama berkumpul mengelilingi dia.
Ia menyuruh para utusan ke seluruh sukunya sendiri Manasye, dan juga Asyer, Zebulon, dan Naftali, dan semua yang dengan senang hati menyambut panggilan itu. Iblis untuk sementara waktu kelihatannya menang, tetapi pada akhirnya kebenaran memperoleh kemenangan.
Tuhan berfirman kepadanya: ‘Ambillah seekor lembu jantan kepunyaan ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh tahun, runtuhkanlah mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya.’ Hakim-hakim 6:25.
-Suara Hati Nurani Hlm. 266-