Amazingfacts.id: Mungkin ini adalah sebuah adegan dalam sebuah film: Seseorang sedang bekerja ketika seorang guru lewat dan berkata, “Ikutlah Aku.” Pekerja itu merespons tanpa bertanya, meninggalkan pekerjaan mereka untuk sebuah kehidupan yang di permukaan, tampak tidak pasti.
Yesus Memanggil
Jika hal seperti itu terjadi pada Anda di tempat kerja hari ini, apakah Anda akan meninggalkan semuanya untuk mengikuti seorang pemimpin yang baru? Bagaimana jika Anda tahu bahwa yang sedang lewat adalah Allah Anak?
Yohanes adalah salah satu dari dua anak Zebedeus, seorang nelayan terkemuka di Galilea dan, diyakini, seorang yang kaya raya. Lagipula, Perusahaan Penangkapan Ikan Zebedeus telah mempekerjakan bantuan, dan Salome, istri Zebedeus dan ibu dari Yakobus dan Yohanes, dapat meluangkan waktu untuk mendukung pelayanan Yesus.
Tetapi sebelum Salome pergi bersama para murid, Yohanes dan Yakobus harus bertobat terlebih dahulu. Yohanes adalah orang pertama yang mengikuti Yesus; kita membaca dalam Markus 1:19, 20: “Setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.”
Pengabdian Yang Tidak Pernah Goyah
Yesus memanggil. Yohanes dan Yakobus menjawab dan mengikuti. Ini adalah salah satu kisah pertobatan terpendek dalam Alkitab. Tidak ada laporan bahwa Yohanes merenungkan undangan tersebut, tidak ada pertimbangan, tidak ada perdebatan.
Yohanes tidak melakukan pencarian di Google untuk mencari tahu latar belakang Yesus, dia tidak melihat koran pagi, atau memindai saluran berita kabel. Yohanes tahu dengan jelas melalui wahyu khusus, bahwa Yesus bukanlah seorang penipu yang berubah-ubah, tetapi Dia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
Sepanjang hidup dan pelayanan Yohanes yang terbentang dari dataran Palestina yang berangin sampai ke pulau Patmos dan kota Efesus pengabdiannya tidak pernah goyah dan pengaruhnya terus bertumbuh. Yesus sangat menyukai Yohanes, seperti yang disebutkan dalam referensi bahwa ia adalah murid “yang dikasihi Yesus”, paling tidak karena Yohanes ingin tetap dekat dengan Yesus.
Yohanes menulis salah satu kitab Injil dan tiga surat. Tugasnya untuk menulis kitab Wahyu menutup masa belajar dan pelayanannya seumur hidup; kata-katanya masih menuntun orang percaya sampai sekarang.
Yesus memanggil, dan Yohanes menjawab. Semoga kita semua dapat merespons Allah ketika Dia memanggil kita!
Renungkan: Adakah panggilan dari Allah yang perlu Anda jawab hari ini? Semakin kita merespons panggilan Kristus yang terus menerus untuk mengikuti-Nya, semakin kita ingin menjadi lebih dekat dengan Juruselamat.
Seorang diantara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihiNya, bersandar dekat kepadaNya, disebelah kananNya. Yohanes 13:23.