BUKU WAHYU

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Kata “wahyu” diterjemahkan dari kata Yunani yakni apokalipsis, yang berarti “pengungkapan”. Wahyu adalah buku yang mengungkapkan kebenaran tersembunyi—dari kitab lainnya.

Misalnya, Daniel diperintahkan untuk “menyembunyikan firman itu dan meteraikanlah kitab itu sampai pada akhir zaman” (Daniel 12:4). Kita kemudian belajar dalam Wahyu, “Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat” (22:10). Wahyu memiliki kunci yang membuka kitab-kitab nubuatan lainnya dalam Alkitab, khususnya kitab Daniel yang “dimeteraikan”. Faktanya, Daniel dan Wahyu adalah bagian yang saling melengkapi yang dimaksudkan untuk dipelajari bersama.

Ada 404 ayat dalam kitab Wahyu. Luar biasa, Anda akan menemukan lebih dari 500 referensi ke kitab-kitab Alkitab lainnya dan 90 kutipan langsung dari kitab Ibrani. Umumnya, referensi ini berasal dari kitab-kitab nubuat lainnya seperti Daniel, Yeremia, Yehezkiel, dan Zakharia. Dengan demikian, pemahaman yang lebih dalam tentang buku Wahyu datang melalui pengetahuan tentang bagian lain dari Alkitab. Melalui Wahyu kita dapat benar-benar melihat bahwa Tuhan Perjanjian Lama dan Baru adalah “satu” (Efesus 4:5), “pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran” (Yakobus 1:17), dan bahwa Alkitab harus dibaca dan dipahami sebagai satu kesatuan yang utuh.

Keseluruhan kitab Wahyu tidak kronologis—melainkan tematis, dipecah menjadi empat bagian berbeda yang berpusat di sekitar gereja Kristen. Anda akan melihat peristiwa yang sama, entitas yang sama, pengulangan periode waktu yang sama dan berkekspansi dengan lebih banyak rincian. Dalam tiga bagian pertama, sejarah gereja dibagi melalui tiga waktu terpisah, dengan penekanan yang berbeda tetapi selalu dengan kesimpulan yang sama, yaitu menunjuk ke depan pada peristiwa di akhir dunia. Kemudian, klimaksnya di bagian terakhir, Wahyu menampilkan panorama kenabian yang agung tentang rincian peristiwa-peristiwa terakhir itu.

Wahyu adalah tali yang mengikat ujung-ujung yang terlepas menjadi satu. Wahyu adalah lampu sorot yang mengusir kegelapan. Wahyu membuka tirai “gambaran besar,” mengungkapkan adegan konflik kosmik antara Kristus dan Setan. Melalui penelaahan Anda terhadap kitab suci ini, tujuan akhir, misi, dan masa depan Anda akan terungkap.

Terima kasih, Tuhan, untuk janjinya, “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya.” (Ulangan 29:29).

Untuk Studi Lebih Lanjut: Mazmur 98:2; Yesaya 29:9-21; Daniel 2:20–22.

Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. Wahyu 1:1.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *