Amazingfacts.id: Dalam perjalanan menuju Gaza, Filipus bertemu dengan seorang pejabat Etiopia, bendahara di istana Ratu Candace.
Seorang Sida-Sida
Dia juga seorang sida-sida golongan yang biasanya dikucilkan dari ibadah di Bait Allah sehingga bagi Filipus menemukan bendahara ini kembali dari Yerusalem dan membaca sebuah gulungan kitab Yesaya sangatlah mengejutkan.
Jangan lupa juga bahwa Filipus, seorang diaken di gereja di Yerusalem, tidak terbiasa menjelajahi daerah-daerah yang jauh untuk mencari orang-orang yang baru bertobat. Ia harus diutus oleh malaikat Allah untuk melakukan perjalanan ini.
Tetapi orang Etiopia itu juga mendapat dorongan dari malaikat, bukan? Membaca Alkitab adalah satu hal jutaan orang telah membaca Alkitab, atau sebagian darinya, tetapi tidak memiliki dampak rohani yang nyata. Sebagai contoh, seorang ateis terkenal Richard Dawkins memuji bahasa puitis dari Alkitab Versi Resmi (King James) tahun 1611, tetapi jelas kata-kata itu belum sampai ke dalam hati Dawkins.
Namun, pengunjung asing di Yerusalem ini, yang mungkin adalah seorang penganut agama Yahudi, sangat ingin memahami apa yang dibacanya dalam Yesaya 53. Siapakah Hamba yang menderita ini? Mengapa Dia harus menderita? Dan apa artinya? Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi pikiran pejabat ini.
Meminta Dibaptis
Dalam Kisah Para Rasul 8:30, 31, kita membaca: “Lalu Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: ‘Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?’ Jawabnya: ‘Bagaimana aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?’”
Pejabat Etiopia itu, setelah mendengar penjelasan Filipus tentang ayat-ayat Alkitab dalam kitab Yesaya, langsung meminta untuk dibaptis. Kemungkinan besar sida-sida itu sendiri pulang ke rumahnya dan menyebarkan berita tentang Yesus kepada orang lain, karena selama berabad-abad, Etiopia memiliki tradisi Kristen yang kuat meskipun ada banyak tantangan dari masyarakat dan pemerintah.
Tanggapan Filipus terhadap panggilan malaikat untuk menjangkau pejabat Etiopia ini merupakan tantangan bagi kita masing-masing. Kita juga harus bersedia untuk melakukan perjalanan di luar jalur yang biasa kita tempuh untuk membagikan kebenaran kasih Kristus kepada orang-orang yang lapar. Janganlah kita menyerahkan pekerjaan penjangkauan ini kepada para pendeta, tetapi sebagai orang-orang yang telah menerima Yesus ke dalam hati kita, jadilah murid-murid yang bersedia untuk pergi ke mana pun Tuhan memimpin.
Sudahkah Anda mendengar panggilan itu? Mungkin saja ada seorang musafir yang duduk di sebelah Anda, yang ingin belajar lebih banyak tentang Hamba yang Menderita.
Renungkanlah: Imigrasi membawa dunia ke depan pintu rumah kita. Adakah kelompok orang baru di komunitas Anda yang dapat Anda jangkau? Allah ingin Anda keluar dari zona nyaman Anda.
Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: ”Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. Kisah Para Rasul 8:26.