Amazingfacts.id: Ketika Harold West meninggal, dokternya menancapkan pancang di jantungnya untuk memastikan bahwa dia telah meninggal.
Menusuk Jantung
Ketika dia dikuburkan, mereka tidak memaku peti matinya untuk berjaga-jaga agar dia tidak benar-benar mati. Tapi West bukanlah vampir; dia hanyalah seorang bankir yang terlalu berhati-hati dan takut dikubur hidup-hidup.
Ketika West meninggal pada usia 90 tahun, dia meninggalkan surat wasiat yang mengarahkan bahwa “peti mati saya tidak boleh ditutup dan seorang ahli bedah diinstruksikan untuk menusuk jantung saya dengan besi atau alat lain untuk memastikan bahwa saya telah meninggal.”
Ada wasiat-wasiat aneh lainnya yang dilakukan setelah orang meninggal. Gene Roddenberry, pencipta serial Star Trek di televisi, meminta abunya diterbangkan ke luar angkasa dengan satelit Spanyol dan kemudian ditembakkan saat satelit tersebut mengorbit bumi.
Didahului oleh istri dan dua anak perempuannya, John Bowman, dari Vermont, yakin bahwa setelah kematiannya, pada tahun 1891, seluruh keluarganya akan bereinkarnasi. Sebagai antisipasi, ia meninggalkan dana perwalian untuk pemeliharaan rumah mewahnya yang terdiri dari 21 kamar, termasuk permintaan agar para pelayan menyiapkan makan malam setiap malam untuk berjaga-jaga jika keluarga Bowman lapar ketika mereka kembali. Dana tersebut habis pada tahun 1950.
Kesaksian Imam-Imam Kepala
Selama bertahun-tahun, para pengkritik mengatakan bahwa kebangkitan tidak pernah terjadi karena Yesus tidak benar-benar mati ketika mereka menguburkan-Nya, melainkan dalam keadaan koma dan kemudian Dia hidup kembali.
Bahkan beberapa pendeta mengatakan bahwa Yesus tidak benar-benar mati di dalam kubur, tetapi Dia memasuki alam yang berbeda untuk berkhotbah kepada orang-orang yang terhilang di masa lalu. Namun, apa yang dikatakan Alkitab?
“Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya. Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih” (Matius 27:57-59). Bahkan imam-imam kepala bersaksi kepada Pilatus, “Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya…” (ayat 63). Musuh-musuh Kristus sendiri bersaksi bahwa Yesus benar-benar telah mati.
Namun, itu bukanlah akhir dari cerita…
Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Matius 27:50.