Amazingfacts.id: Selama sembilan tahun setelah kematian tuannya, seekor anjing bernama Hachiko setiap hari menanti kembalinya tuannya di stasiun kereta api tempat ia terakhir kali melihatnya. Tepat saat kereta api seharusnya tiba, anjing setia itu akan datang. Setiap kali kecewa, ia tidak pernah berhenti menanti hingga hari ia meninggal.
Pada suatu hari yang dingin di Jepang, Profesor Ueno membawa pulang seekor anjing Akita berusia tiga bulan bernama Hachiko. Setiap pagi, Hachiko akan mengikuti profesor ke stasiun kereta api, dan setiap sore, tepat sebelum pukul 3:00, ia akan kembali untuk menyambut tuannya dengan antusias saat tuannya pulang kerja.
Anjing itu baru berusia satu setengah tahun ketika, suatu sore, ia tidak melihat tuannya di antara penumpang yang turun dari kereta. Profesor Ueno mengalami pendarahan otak fatal pada hari itu saat memberikan kuliah. Kecewa, Hachiko kembali lagi keesokan harinya, tepat pada waktu yang ia harapkan tuannya akan kembali.
Hari demi hari, anjing malang itu setia kembali ke stasiun kereta api, menanti tuannya yang tercinta. Waktu tidak akan mengikis kesetiaan dan harapan Hachiko untuk kembali melihat wajah tuannya. Tuhan kita telah memerintahkan kita untuk menanti dan bersiap menyambut kedatangan-Nya. Apakah kita menanti dengan kesungguhan dan iman seperti Hachiko? Atau apakah waktu melemahkan keyakinan kita akan kedatangan Yesus yang segera?
Berbeda dengan Hachiko yang menunggu sia-sia, kita memiliki janji, “Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.” (Habakuk 2:3). Dengan jaminan ini, marilah kita meningkatkan kesungguhan kita untuk berjaga-jaga, berdoa, dan bekerja dalam jendela waktu yang semakin sempit ini sebelum Yesus menghentikan perantaraan-Nya bagi umat manusia.
Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk. (Lukas 12:45).
– Doug Batchelor –






