Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” Yoh. 7:37
Sekali setahun, pada hari Raya Pondok Daun, anak-anak Israel memperingati waktu bilamana para nenek moyang mereka tinggal di tenda-tenda di padang belantara, pada,waktu mereka berjalan dari Mesir ke Tanah Kanaan. Acara pada hari terakhir hari raya ini luar biasa kekhidmatannya, tetapi perhatian yang paling besar terpusat kepada upacara yang memperingati pengambilan air dari batu. Bilamana tabung keemasan yang berisi air Siloam dibawa oleh para imam ke dalam bait suci, dan, setelah dicampur dengan anggur, dicurahkan ke atas korban di atas mezbah, maka adalah sukacita yang besar. . . .
Pada kesempatan ini, di atas semua riuh rendahnya orang banyak dan suara sukacita besar, terdengar satu suara: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” Perhatian orang-orang di-tarik. Secara luar mereka semua bersukacita, tetapi mata Yesus memandang orang banyak itu dengan rasa haru yang mendalam, melihat jiwa-jiwa yang kekeringan dan kehausan akan air hidup. . . .
Undangan yang ramah, ā€¯Baiklah ia datang kepada-.Ku dan minum,” terus datang sepanjang zaman sampai kepada zaman kita. Dan kita boleh berdiri dalam kedudukan yang sama dengan orang-orang Yahudi pada zaman Yesus, bersukacita karena mata air kehidupan telah dibukakan kepada kita, sementara air hidupnya tidak diizinkan untuk menyegarkan jiwa kita yang haus. Kita harus minum. . . .
Pada waktu orang-orang Israel merayakan kelepasan yang diberikan Tuhan kepada nenek moyang mereka, dan pemeliharaan-Nya yang ajaib kepada mereka selama perjalanan dari Mesir ke Tanah Perjanjian, demikianlah seharusnya umat Tuhan sekarang ini mengingat dengan rasa syukur semua cara-cara yang dibuat Tuhan untuk membawa mereka keluar dari dunia ini, keluar dari kegelapan kesalahan, kepada terang kebenaran yang berharga. . . . Kita harus memperhatikan tanda-tanda jalan pada waktu yang lalu, dan menyegarkan jiwa kita dengan kenangan kasih sayang yang luar biasa dari Pemberi kita. . . .
Sementara kita berjalan maju, betapa suatu kesempatan yang berbahagia menerima undangan Kristus, “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
“That I May Know Him”