Amazingfacts.id: Bileam belum siap untuk menyerah setelah kutukannya terhadap Israel gagal. Ketika umat Allah berkemah di Hutan Akasia, nabi palsu yang serakah itu merancang sebuah rencana untuk menyesatkan bangsa Israel, mengirimi mereka makanan dan wanita-wanita yang tidak bermoral.
Strategi Bileam
Bileam menggunakan strateginya untuk menggoda bangsa Israel dan begitu berhasil sehingga ketika debu akhirnya mengendap, 24.000 orang Israel telah binasa, jumlah kematian orang Ibrani terbanyak dalam satu waktu di padang gurun.
Bukan hanya amoralitas seksual yang menimbulkan murka Allah, tetapi kombinasi antara makanan dan penyembahan berhala yang membuat orang-orang yang tidak taat sujud menyembah ilah-ilah lain. Menyatunya umat Allah dengan orang-orang dunia, bercampurnya penyembahan yang benar dengan penyembahan yang salah, selalu dikutuk dengan kata-kata yang keras dari Tuhan.
Perlunya Memisahkan Diri
Kisah Perjanjian Lama mana lagi yang lebih baik yang dapat digunakan untuk memperingatkan orang-orang percaya di Pergamus agar memisahkan diri dari dunia kafir dan tetap setia kepada iman? Namun, selama periode representatif dari sejarah gereja (tahun 323-538 M), kepercayaan-kepercayaan yang tidak saleh dapat menyelinap masuk ke dalam gereja.
Tidak semua orang Kristen di Pergamus menyerah pada doktrin Bileam. Tetapi sama seperti Bileam, seorang nabi Allah yang berkompromi, bergandengan tangan dengan Balak, seorang raja kafir, demikian juga para pemimpin Kristen yang berkompromi akan menyerah pada tradisi-tradisi kafir dan menuntun gereja ke dalam kemurtadan.
Harus Selalu Waspada
Perkawinan antara gereja dan negara selalu mengarah pada bencana rohani. Apa yang pada awalnya tampak sebagai kesempatan yang kuat untuk meninggikan gereja berakhir dengan penganiayaan terhadap umat Allah dan pengasingan kebenaran-Nya yang murni.
Mencampuradukkan kebenaran dengan kesalahan adalah cara Iblis, dan dia tidak mudah menyerah. Kita harus selalu waspada, karena taktik ini sedang digunakan di dunia saat ini. (Lihat Wahyu 13.) Allah memanggil kita untuk memisahkan diri kita dari dunia (1 Petrus 2:9) dan tidak melakukan perzinahan rohani dengan musuh.
Bapa Surgawi, kiranya saya dapat waspada untuk menaati perintah-perintah-Mu, tidak pernah mengorbankan iman saya demi terlihat lebih baik di mata dunia.
Untuk Studi Lebih Lanjut: Bilangan 25:1-18; 2 Petrus 2:14, 15; Yudas 1:11
Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. Wahyu 2:14.