Salah satu cerita yang paling menakjubkan di seluruh Kitab Suci adalah tentang seorang nabi bernama Hosea yang menikahi seorang wanita yang bereputasi buruk. Dia berkali-kali tidak setia pada sumpah pernikahannya, dan Tuhan meminta Hosea untuk mengambilnya kembali. Saya tidak menyarankan bahwa Tuhan memerintahkan setiap orang yang sudah menikah untuk mengambil kembali pasangan yang bertobat yang tidak setia. Yesus dengan jelas mengajarkan kepada kita bahwa perceraian diperbolehkan jika pasangan telah melanggar sumpah pernikahan melalui perzinahan. Namun kisah Hosea benar-benar menunjukkan kepada kita cinta dan pengampunan yang luar biasa yang Tuhan berikan kepada kita.
Tidak ada aturan tegas dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Anda tidak boleh mengambil kembali pasangan yang bertobat yang tidak setia. Jika pasangan seperti itu bertobat dan menunjukkan kehidupan yang berubah selama periode waktu tertentu, pasangan lainnya, melalui banyak doa dan nasihat yang bijaksana, dapat mempertimbangkan untuk kembali bersama dengan pasangan yang tidak setia. Akan ada luka yang dalam untuk disembuhkan. Batasan yang kuat perlu ditetapkan. Pasangan yang melakukan pelanggaran harus memahami rasa sakit dan ketidakpercayaan dari pasangannya.
Masalah yang dapat membusuk di hati setiap orang yang terluka adalah kepahitan. Apakah pasangan mengambil kembali pasangannya yang tidak setia atau tidak, Tuhan memanggil kita untuk mengampuni orang lain. Yesus berkata, “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” (Matius 6:14, 15). Memaafkan tidak berarti Anda melupakan apa yang terjadi atau menyimpannya di bawah karpet. Tetapi tidak berarti melepaskan dendam kepada orang lain.
Saya secara pribadi telah melihat kekuatan pengampunan membawa kesembuhan bagi pernikahan yang rusak karena ketidaksetiaan. Ini bukanlah jalan yang mudah untuk ditempuh, tetapi juga bukanlah kehidupan yang pahit.
Berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis.”
Hosea 3:1
-Doug Batchelor-