Bayangkan sejenak ada seorang pria yang merayu seorang wanita selama beberapa tahun. Dia mengirim surat dan bunga. Dia mengajaknya berkencan dan menghabiskan banyak waktu untuk mengkomunikasikan hatinya padanya. Dia mendengarkan dan peduli tentang kebutuhannya. Pria ini berusaha keras untuk mencari perhatian karena dia sedang jatuh cinta.
Tetapi apa yang akan terjadi jika dia duduk-duduk dan menonton TV sepanjang hari setelah mereka menikah? Bagaimana jika dia tidak pernah mencoba mendapatkan pekerjaan, tidak pernah membantu di sekitar rumah, tidak pernah mengajaknya berkencan, dan tidak pernah mendengarkan hatinya? Apa yang Anda pikirkan jika Anda menghadapinya dan dia menjawab, “Saya mencintai istri saya; tidakkah itu cukup? ” Tanggapan saya adalah, “Cinta macam apa itu?”
Keselamatan tidak pernah bisa diperoleh dengan ketaatan, tetapi ketaatan adalah hasil dari memiliki iman di dalam Kristus. Ketika kita benar-benar mencintai Yesus, kita ingin mentaati-Nya (Yohanes 14:15). Itu akan menjadi kecenderungan alami hati kita. Kita akan melihat hukum Tuhan bukan sebagai batasan untuk menghilangkan kesenangan kita, tetapi sebagai pedoman yang melindungi kita dan menuntun kita menuju kehidupan yang lebih bahagia.
Ketaatan pada hukum Tuhan sejalan dengan iman. Beberapa orang mengira iman mereka sudah cukup dengan demikian Hukum Taurat tidak lagi diperlukan. Tetapi Alkitab berkata, “Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya” (Roma 3:31). Iman saya kepada Yesus akan membuat saya bertanya, “Bagaimana saya bisa menunjukkan kasih saya kepada Juruselamat yang memberikan nyawa-Nya untuk saya?”
Menuruti Hukum Taurat oleh karena kewajiban legalistik dalam upaya untuk “mendapatkan” keselamatan, tidak akan pernah berhasil. Ini adalah fokus yang didasarkan pada diri kita sendiri dan bukan pada Kristus. Tetapi iman yang tulus yang menerima tawaran keselamatan gratis dari Tuhan akan mengubah hati kita dan menuntun pikiran dalam mempelajari Alkitab dan mendengarkan Roh Kudus berbicara ke dalam hati kita.
Dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Ibrani 5:9
-Doug Batchelor-