BUKANKAH SEPULUH PERINTAH ADALAH PERJANJIAN YANG LAMA – BAGIAN 1

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Pertanyaan tentang perjanjian-perjanjian telah banyak diselewengkan dan disalahpahami.

Hukum Allah Kekal

Lalu, apakah perjanjian yang lama itu, dan bagaimana perjanjian itu disahkan? Perjanjian itu adalah perjanjian antara Allah dan Israel. Ketika Musa menyampaikan perjanjian itu kepada bangsa Israel, mereka menjawab, “Segala sesuatu yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan” (Keluaran 19:8). Bangsa Israel berjanji untuk menaati Sepuluh Perintah Allah. Perjanjian ini disahkan dengan pemercikan darah lembu jantan (Keluaran 24:7,8). Janji umat itu gagal karena mereka mencoba untuk taat dengan kekuatan manusiawi mereka sendiri.

Sebagai perbandingan, perjanjian yang baru dilembagakan dan disahkan oleh darah Yesus pada saat kematian-Nya (Ibrani 12:24; 13:20; Matius 26:28). Perjanjian ini mulai berlaku ketika Dia mati. “Karena suatu wasiat (perjanjian) baruslah sah, kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia tidak berlaku, selama pembuat wasiat itu masih hidup.” (Ibrani 9:17).

Tidak Ada Yang Dapat Ditambahkan

Ketika berbicara tentang perjanjian yang baru, rasul Paulus menulis: “Sekalipun perjanjian itu hanyalah perjanjian manusia, namun jika diteguhkan, tidak ada yang dapat membatalkannya atau menambahkannya” (Galatia 3:15).

Ini berarti bahwa setelah kematian Kristus, tidak ada yang dapat ditambahkan atau dikurangi dari perjanjian yang baru. Yesus memperkenalkan Perjamuan Malam pada Kamis malam sebelum Dia mati, sehingga Perjamuan Malam berada di bawah perjanjian yang baru (Matius 26:28).

Inilah pertanyaan yang patut ditanyakan: “Kapan pemeliharaan hari Minggu dimulai?” Semua orang menjawab, “Setelah kebangkitan.” Jika demikian, maka itu tidak dapat menjadi bagian dari perjanjian yang baru karena itu terjadi setelah kematian Yesus. Dapatkah sesuatu “ditambahkan” setelah kematian Yesus, sang pewaris? Tidak!

Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk kedua. Ibrani 8:7.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *