Berbuah dalam Roh
Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Flp. 4:6, 7.
Penebus dunia ini saat itu berusaha memberikan penghiburan yang mendalam kepada hati murid-murid-Nya yang sedang bersedih. Tetapi dari sejumlah besar pokok pembicaraan, Dia memilih tema tentang Roh Kudus, yang akan mengisi dan menghibur hati mereka. Walau waktu itu Kristus banyak membicarakan tema tentang Roh Kudus, namun saat ini hanya sedikit yang tinggal di dalam jemaat. Sekarang ini nama dan kehadiran Roh Kudus hampir diabaikan, namun pengaruh Ilahi ini sangat dibutuhkan dalam usaha menyempurnakan tabiat orang Kristen.
Beberapa orang tidak merasakan kedamaian dan ketenangan; mereka berada dalam keadaan yang selalu resah, serta mengizinkan gejolak hati dan nafsu menguasai hati mereka. Mereka tidak mengetahui arti sesungguhnya mengalami damai sejahtera dan ketenangan di dalam Kristus. Mereka bagaikan sebuah kapal tanpa jangkar, yang dikendalikan angin dan terombang-ambing. Tetapi mereka yang pikirannya dikendalikan oleh Roh Kudus berjalan dalam kerendahan hati dan kelemahlembutan; karena mereka bekerja dalam, dan kana dipelihara dalam kedamaian yang sempurna, sementara mereka yang tidak dikendalikan oleh Roh Kudus bagaikan lautan yang bergelombang.
Tuhan telah memberikan petunjuk Ilahi kepada kita yang memberitahukan kepada kita maksud-Nya. Mereka yang mementingkan diri dan bergantung pada diri, tidak merasakan pentingnya menyelidiki Alkilab, dan mereka merasa sangat terganggu jika orang-orang lain tidak memiliki ide-ide menyimpan seperti yang mereka miliki, serta tidak memandang dengan pandangan yang menyimpang seperti yang mereka miliki. Tetapi mereka yang dituntun oleh Roh Kudus telah melemparkan sauhnya di dalam kabut yang Yesus telah masuki menggantikan kita. Dia menyelidiki Kitab Suci dengan penuh kesungguh-sungguhan, dan mencari terang pengetahuan, untuk menuntun dia di tengah-tengah kebingungan dan bahaya, yang pada setiap langkah meenuntun jalannya. Mereka yang resah, berkeluh kesah, dan gelisah, membaca Alkitab dengan maksud untuk membenarkan tindakan mereka, dan mereka mengabaikan atau menyelewengkan nasihat Allah. Mereka yang memiliki kedamaian, telah menempatkan kehendaknya sesuai dengan kehendak Allah, serta rindu mengikuti tuntunan Ilahi.—Signs of the Times, 14 Agustus 1893.
Kamu Akan Menerima Kuasa, hlm. 68