Amazingfacts.id: Seorang gadis Vietnam yang telanjang bulat, berlari sambil menangis di jalan di tengah-tengah sejumlah tentara dan anak-anak lainnya; di belakangnya langit diterangi oleh kobaran api perang.
Terjebak Dalam Ledakan Bom
Foto ini merupakan foto ikonik yang memenangkan Hadiah Pulitzer, diambil pada tahun 1972 menjelang akhir Perang Vietnam. Sang pusat foto, Phan Thi Kim Phúc yang berusia sembilan tahun, beberapa saat sebelumnya terjebak dalam ledakan bom napalm yang membakar pakaiannya dan membakar seluruh punggung dan lengan kirinya.
Dia tidak akan selamat. Luka bakar tingkat tiga menutupi 30 persen tubuhnya yang kecil. Setiap pagi di rumah sakit, di mana dia tinggal selama lebih dari setahun, para perawat akan memandikannya untuk mengelupas kulitnya yang mati. Selalu ada titik ketika rasa sakitnya menjadi terlalu parah dan dia akan pingsan. Tujuh belas kali operasi kemudian, Kim masih hidup dan diperbolehkan pulang.
Beberapa tahun kemudian, perang telah berakhir, dan dia sekarang tinggal di sebuah negara Komunis yang bersatu. Dua sepupunya yang terjebak dalam ledakan yang sama telah meninggal karena luka-luka mereka.
Kenapa Hanya Saya Yang Selamat?
Mengapa hanya dia yang selamat? Sering kali, dia berharap dia tidak selamat. Dia mempertimbangkan untuk bunuh diri. Rasa sakitnya terus menerus, terkadang tak tertahankan, dan tidak ada cukup uang untuk berobat. Bekas lukanya sangat mengerikan, menodai.
Tapi Kim tahu satu hal dari pengalamannya di rumah sakit: Dia ingin menjadi seorang dokter. Pada usia 19 tahun, ia mulai masuk sekolah kedokteran, namun tiba-tiba ditarik keluar oleh pemerintahnya sendiri dan kemudian diarak keliling di depan para wartawan asing.
Kehidupan barunya sebagai alat propaganda Komunis dipenuhi dengan naskah yang dibuat-buat dan pengawasan yang ketat. Dia membencinya. Sudah terperangkap dalam tubuhnya, dia sekarang dengan cepat terjebak dalam jaring politik, satu mimpinya dikalahkan dalam kepulan asap.
Satu pertanyaannya adalah: Mengapa? Mengapa dia harus menjadi manusia yang seperti ini? Apa maksud dari semua ini? Suatu hari, ia menemukan jawabannya di tumpukan buku-buku perpustakaan.
Renungkanlah: Apakah hidup Anda terkadang tampak tanpa tujuan? Apakah pencobaan yang Anda alami tampak tidak berarti dan kejam? Mintalah mata rohani untuk melihat panggilan khusus Allah bagi Anda.
Tetapi seperti ada tertulis: Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia. 1 Korintus 2:9.
