Misteri Babel: Wanita Pelacur Di Buku Wahyu bagian 3. Dalam akhir pelajaran nubuatan sebelumnya kita telah melihat bahwa gereja yang palsu itu memiliki cawan anggur dari emas yang melambangkan doktrin palsu. Anda mungkin bertanya-tanya: Apakah contoh-contoh ajaran atau doktrin palsu dalam cangkir itu?
Salah satu doktrin palsu adalah percikan (bukan diselamkan) untuk pembaptisan. Kita menemukan cara baptisan Alkitab adalah diselamkan (dalam pelajaran nubuatan “WAHYU: GERBANG KEPADA HIDUP BARU!”). Karena baptisan diselamkan mewakili kematian, penguburan, dan kebangkitan. Semua gereja, termasuk Gereja Katolik Roma pada awalnya menggunakan metode diselamkan untuk membaptis. Tapi kemudian kompromi merayap ke gereja. Hingga percikan pun diterima sebagai pembaptisan.
Percikan telah masuk ke gereja dan hari ini kebanyakan gereja telah minum dari anggur Babel ini (ajaran palsu) untuk pembaptisan orang yang hanya dipercik dan sejenisnya. Itulah salah satu doktrin palsu dalam cawan ini.
Doktrin palsu yang lain dalam cangkir ini adalah menyembah patung. Dunia kuno penuh dengan penyembahan pada patung. Mereka memiliki segala macam dewa dan dewi mereka. Ambil contoh salah satunya adalah Asytoret dewi Yunani, Ratu Surga.
Dia diberi nama baru sekarang: Maria, Ratu Surga.
Berikut adalah foto patung lain, dari patung dewa Jupiter.
Anda dapat melihat nimbus di atas kepalanya menghubungkan dia dengan matahari. Anda juga dapat melihat dua jarinya berbentuk V yang menunjukkan kekuasaannya atas bumi. Dimanakah patung Jupiter duduk hari ini? Katedral Santo Petrus Vatikan. Dan dia memiliki nama baru: St Petrus.
Dan jutaan umat Katolik datang dan mencium ujung kaki patung Jupiter dan dengan melakukan ini mereka berpikir telah mencium kaki Petrus! Dalam kenyataan bahwa kaki telah dicium begitu banyak sehingga mungkin saja telah menyebabkan patung Jupiter itu telah kehilangan jari kakinya!
Siapapun yang tahu sejarah patung mengerti bahwa itu adalah patung asli Jupiter (duduk), sampai hari ini, di Katedral Santo Petrus dengan nama nama St Petrus. Dan seandainya saja orang-orang Katolik tahu bahwa mereka tidak harus mencium kaki Jupiter, atau Petrus sekalipun.
Alkitab dalam Mazmur 2:11 mengatakan, “Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.” Kita harus memberikan kehormatan dan kesetiaan kita kepada Yesus, bukan patung-patung yang mati.
Roma telah membuat jutaan orang menjauh dari Yesus ke Jupiter (Petrus), Asytoret (Maria), dan banyak dewa pagan lainnya yang telah berganti nama dengan mengambil nama orang-orang yang dekat dengan Yesus selama Dia hidup di dunia ini. Tapi Alkitab ingin membuat orang kembali kepada Yesus, kembali ke Juruselamat penghapus dosa, kembali kepada Dia yang mengasihi kita, dan yang ingin mengampuni kita. Dan itulah tugas kita sebagai orang Kristen, untuk membawa orang lain dari penyembahan berhala-berhala kepada Yesus Kristus, Allah yang benar. Dan sekarang ini ada banyak orang Katolik yang berbalik kepada Yesus, menyembah Yesus, dan mengaku dosa mereka kepada-Nya.
Sebenarnya, sujud menyembah patung (apa pun patung itu) adalah melanggar hukum kedua dari Sepuluh hukum yang mengatakan: “Jangan membuat bagimu patung yang … Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya…” (Keluaran 20 : 4, 5). Perintah ini tidak akan Anda temukan di dalam katekismus atau buku panduan ajaran mereka karena ini telah dihapus. Dan itu juga hilang dari Katekismus Lutheran. SEKARANG JELAS MENGAPA MEREKA MENGHAPUS HUKUM KEDUA.
Ajaran palsu berikutnya adalah Pengudusan Hari Minggu. Ini juga adalah doktrin palsu dalam cawan babel yang sudah diminum seluruh dunia.
“Matahari adalah dewa utama dari bangsa kafir … Oleh karena itu gereja (Gereja Roma) … tampaknya mengatakan, ‘Ingatlah bahwa nama pagan kuno (Sunday/Minggu = hari matahari). Ini (Minggu) akan tetap disucikan, dikuduskan, dan dengan demikian hari Minggu yang kafir, yang didedikasikan untuk Balder (dewa matahari), menjadi hari Minggu Kristen, disucikan untuk Yesus (sesuatu yang Alkitab tidak pernah katakana bahwa hari Minggu menjadi hari yang harus dikuduskan).” —The Catholic World, p. 809.
“Hari Minggu ini tidak ditemukan pada Kitab Suci, tetapi pada tradisi, dan jelas adalah Lembaga Katolik.” Catholic Record, Sept, 17, 1893.
Perhatikan: Ini tidak berdasar Alkitab tapi tradisi. Suatu penolakan terhadap hukum hanya untuk menjaga tradisi.
Ini pernyataan lain dari Kardinal Gibbons yang dimuat dalam Catholic Mirror, Dec. 23, 1893: “Alasan dan perasaan menuntut penerimaan salah satu dari dua alternatif (pilihan) ini: Protestan dan menjaga kesucian hari Sabtu, atau Katolik dan menjaga kesucian hari Minggu. Kompromi (memilih keduanya) adalah hal yang mustahil.”
Ini adalah pernyataan dari jurubicara Roma, C.F. Thomas: “Tentu saja Gereja Katolik mengklaim bahwa perubahan itu adalah tindakannya … Dan tindakan tersebut adalah tanda kekuasaan gerejawinya, sebuah otoritas dalam hal agama.” Tampak tanda binatang di sini (pemeliharaan hari minggu)!
Kita sudah membahas dalam artikel “Materai Tuhan & Tanda Binatang (1, 2, 3)” bahwa belum ada yang mendapat tanda binatang sekarang. Nanti ketika itu di paksakan secara hukum barulah itu digenapi.
Alkitab mengatakan dalam Keluaran 20:8, 10, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat… Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu.”
Sabat adalah sebuah tanda peringatan dari penciptaan yang Tuhan lakukan.
Disini terdapat foto yang sangat menarik.
Seorang wanita yang adalah lambang dari Gereja Roma. Perhatikan bagaimana dia meletakan kaki di bulatan bumi, simbol penguasaannya atas bumi. Dan apa yang dia dekap dengan lengannya? Sebuah patung MATAHARI.
Begitu menarik. Sebuah gereja menghargai tradisi dan praktek penyembahan matahari termasuk hari penyembahannya yaitu Sunday atau Hari Minggu.
Mari pergi ke doktrin palsu lainnya: Keabadian Jiwa. Ini sebuah pernyataan dari William Gladstone, “Doktrin Kekafiran dari keabadian jiwa manusia merayap ke pintu belakang gereja di abad-abad awal.” – Watchman, April, 1940.
Itu dibawa masuk ke gereja oleh gereja Roma dan seluruh dunia minum dari cawan Babel itu (percaya ajaran palsu ini). Hampir seluruh dunia Kristen sekarang ini percaya keabadian jiwa, sama seperti keyakinan para penyembah berhala.
Alkitab mengatakan dalam Yehezkiel 18:4, “… Jiwa yang berdosa, itu akan mati.” (KJV). Jelas bahwa jiwa tidaklah Abadi.
Selanjutnya ayat yang sudah akrab dengan kita, Pengkhotbah 9:5, “Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa.”
Ada banyak gereja yang percaya penyiksaan kekal bagi orang jahat karena mereka meyakini jiwa adalah kekal. Dan kalau manusia sesat atau jahat, di mana di akan ditempatkan setelah mati? Ke dalam pembakaran kekal di neraka. Atau juga berkembang paham untuk menaruh jiwa untuk sementara waktu di purgatory untuk menderita sesaat sampai ada yang menolong dan membawa ke sorga (sesuatu yang Alkitab tidak pernah katakan).
Tapi Alkitab mengatakan Malekahi 4:3 “Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN semesta alam.”
Tuhan TIDAK PERNAH berjanji kehidupan kekal kepada orang-orang jahat (sekalipun hidup kekal tersiksa dalam hukuman api neraka)!
Yesus berkata dalam Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal .” Pilihannya hanyalah binasa atau hidup kekal. Tidak ada pilihan hidup kekal di neraka. HANYA ORANG BENAR YANG DIJANJIKAN HIDUP KEKAL.
Demikianlah beberapa daftar doktrin palsu yang tidak akan habis kalau kita terus mengungkapnya.
Mari kita kembali kepada ciri-ciri wanita pelacur tadi…
- Gereja yang Universal.
- Gereja yang berbasis di Roma.
- Persatuan gereja & negara.
- Gereja yang menganiaya.
- Warna resmi: Ungu & Kirmizi.
- Dihiasi dengan permata (kekayaan).
- Cawan anggur babel.
Dan satu-satunya gereja yang memenuhi semua ini adalah Gereja Roma Katolik.
Dan semua yang kita bahas bukanlah untuk menyerang orang-orang Katolik (yang beragama Katolik), tetapi mengungkapkan sebuah gereja yang system dan ajarannya memenuhi ciri-ciri gereja palsu yang dilambangkan oleh wanita pelacur dalam Wahyu 17. Jadi sekali lagi, ini bukan berbicara tentang orang banyak tetapi berbicara tentang sistem.
Ada banyak orang Katolik yang mencintai Yesus dan Firman-Nya. Mereka mengakui dosanya dengan datang langsung kepada Yesus (bukan kepada para imam). Banyak dari antara mereka yang tidak setuju atau tidak nyaman dengan doktrin Gereja Roma Katolik.
Dan kami ingin menyampaikan beberapa hal yang membuktikan bahwa itu adalah Gereja Katolik Roma.
Wanita ini memiliki nama. Apa namanya? “BABEL BESAR, IBU DARI WANITA-WANITA PELACUR DAN DARI KEKEJIAN BUMI.“ Wahyu 17:5.
Untuk menjadi ibu, apa yang harus dipunyai seorang wanita? Anak-anak.
Anak-anak wanita ini juga perempuan sundal, karena mereka mengikuti ibu mereka yang juga melacurkan diri. Dan kita menemukan dalam Alkitab bahwa perempuan sundal selalu melambangkan Gereja yang Murtad.
Jadi kita memiliki ibu dari gereja, yang mempunyai anak-anak perempuan gereja yang juga adalah perempuan sundal atau gereja yang memiliki ajaran yang salah.
Gereja-gereja yang seperti apakah yang menjadi anak perempuan dari Gereja Katolik Roma?
Mereka tidak menuruti Firman Tuhan, tidak setia kepada Suaminya, yaitu Yesus.
Pertama-tama, apakah ada gereja yang mengaku menjadi ibu dari semua gereja? Ya.
Ada sebuah pernyataan dari buku yang berjudul The Faith of Millions, hal 473. “Tapi Sabtu, bukan Minggu, yang ditetapkan dalam Alkitab, tidakkah aneh bahwa (gereja) non-Katolik yang mengaku mengambil agama mereka langsung dari Alkitab dan bukan dari gereja, menjalankan hari Minggu bukan hari Sabtu?”
“Ya, tentu saja tidak konsisten, tetapi perubahan ini dibuat sekitar lima belas abad sebelum Protestan lahir, dan pada saat itu kebiasaan itu diikuti secara universal.”
“Mereka (non-Katolik) terus melanjutkan kebiasaan mereka, meskipun bersandar pada otoritas Gereja Katolik dan bukan pada ayat yang jelas dalam Alkitab.”
“Sisa kepatuhan (kepatuhan hari Minggu) sebagai pengingat dari Gereja Ibu dari mana sekte non-Katolik memisahkan diri seperti anak lari dari rumah, tapi masih menyimpan gambar ibunya atau seikat rambut ibunya di sakunya.”
Apakah yang menjadi pengingat kepada ibu gereja yang murtad itu? Peribadatan Hari Minggu.
Jadi kita melihat bahwa ada sebuah gereja yang mengaku menjadi Gereja Ibu (ibu dari banyak gereja yang memiliki ajaran yang salah).
Dan Gereja Roma mengatakan: “Setiap Gereja yang memelihara hari Minggu adalah salah satu dari anak perempuan kami.”
Gereja yang memelihara hari minggu adalah anak perempuan dari Gereja Roma Katolik, Ibu dari Gereja yang ada di Wahyu 17:5.
Anak-anak perempuan adalah gereja yang keluar dari gereja ibu (Roma) tapi masih mempertahankan doktrin-doktrin palsu, atau gereja yang bangun baru-baru ini tapi masih juga mengikuti doktrin palsu yang sama dari ibu gereja itu.
Dalam Wahyu 14: 8 menyatakan apa yang Allah katakan tentang kekalahan dan kehancuran dari gereja yang murtad itu: “Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya.”
Dan amaran Tuhan untuk semua orang dalam Wahyu 18: 4 (KJV), “Keluarlah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.”
Pertanyaan: Apakah dosa itu? Sekali lagi Alkitab mengatakan 1 Yohanes 3:4, “Dosa ialah pelanggaran hukum Allah.”
Saudaraku, sebagian besar gereja mengajarkan orang-orang untuk mengubah 10 Perintah Tuhan. Beberapa gereja mengajarkan bahwa boleh untuk menyembah patung, yang adalah melanggar hukum ke-2.
Sebagian besar gereja sekarang ini mengatakan bahwa boleh-boleh saja untuk mengubah hukum ke-4, yaitu tentang SABAT.
Dan sekali lagi Tuhan mengamarkan dalam Wahyu 18: 4 (KJV), “Keluarlah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.”
Saudaraku jangan lupa hal ini: Tuhan tidak ingin menimpakan malapetaka-Nya pada kita, tetapi Tuhan ingin mencurahkan malapetaka kepada gereja yang murtad itu, yang menyesatkan bangsa-bangsa.
Yesus berkata di Yohanes 8:32: “Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran akan memerdekakan kamu.” Tapi kebenaran hanya akan memerdekakan kita jika kita mengikutinya.
Kami rindu mengikuti kebenaran, bagaimana dengan Anda sekalian? Biarlah masing-masing kita mempunyai kerinduan yang mendalam untuk berkata: “Tuhan, tolonglah saya untuk mengikuti kebenaran yang telah dinyatakan kepada saya.”