JIKA SAYA MENERIMA KRISTUS DAN PENGAMPUNAN-NYA, LALU JATUH DALAM DOSA KEMBALI, AKANKAH IA MENGAMPUNIKU LAGI?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Petrus murid Yesus, pernah bertanya  kepada Kristus, “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” (Matius 18:21).  Beberapa percaya para rabi pada zamannya mengajar mengampuni orang lain tiga kali sudah cukup dan bahwa Petrus berusaha untuk bermurah hati dalam cara dia mengajukan pertanyaan kepada Yesus.  Tanggapan Kristus pasti telah membuatnya terkejut: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali (ayat 22).

 Kebanyakan dari kita akan lupa jika kita mencoba mengingat berapa kali kita sudah mengampuni orang — yang merupakan inti dari pesan Kristus.  Gagasan legalistis untuk mencoba menghitung berapa kali Anda harus memaafkan seseorang menghilangkan sifat ‘hati yg mengampuni’.  Rasul Paulus mengajarkan, “Kasih itu sabar” (1 Korintus 13: 4).  Pengampunan sejati tidak menghitung jumlah pelanggaran.

 Untuk menggambarkan seberapa lama kita harus mengampuni orang lain, Yesus menceritakan kepada Petrus sebuah cerita tentang seorang hamba yang diampuni hutangnya yang sangat besar, tetapi yang kemudian berbalik dan tidak akan mengampuni hutang kecil orang lain.  Tuannya mendengar apa yang terjadi dan berkata, “Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” (Matius 18:32, 33).

 Intinya jelas: Kita harus sama berbelas kasih terhadap orang lain yang juga gagal, seperti Tuhan terhadap kita.  Cara kita berhubungan dengan orang lain didasarkan pada bagaimana Tuhan memperlakukan kita.  Jika Yesus berkata bahwa kita harus rela mengampuni orang-orang yang telah jatuh berkali-kali sehingga kita bahkan tidak dapat melacaknya, apakah Bapa surgawi kurang berbelas kasih ketika kita gagal?

 Alkitab mengajarkan, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yohanes 1: 9).  Tuhan tidak memberi jumlah pada janji ini.  Jika kita dengan rendah hati datang kepada-Nya dan benar-benar bertobat, kita dapat mengetahui bahwa Dia mendengarkan kita dan mengampuni kita.

Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.

Amsal 24:16

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *