Diperlengkapi untuk Kemenangan
Dengan kakimu berkasutkan persediaan Injil perdamaian itu, Efesus 6:15 (Terjemahan Lama)
Tuhan segera akan datang. Bicarakanlah itu, doakanlah itu, dan percayailah itu. Jadikan hal itu sebahagian dari kehidupan. Engkau akan menghadapi roh yang bimbang dan roh menolak, tetapi inilah yang akan memberikan jalan ke arah keteguhan, berharap terus-menerus pada Allah. Bilamana kebimbangan atau halangan datang dengan sendirinya, naikkanlah jiwa kepada Allah dalam syukur dan pujian. Pakailah kelengkapan senjata Kristen, dan periksalah apakah kakimu “berkasutkan persediaan Injil perdamaian itu.
Kita sementara hidup di tengah-tengah “wabah kejahatan”, di mana diperkirakan orang-orang yang takut akan Allah di setiap tempat akan terperanjat. Adalah di luar batas kemampuan pena manusia untuk melukiskan korupsi yang sudah merajalela. Setiap hari ada kenyataan baru dari kemelut politik, penyogokan dan penipuan. Setiap hari membawa catatan yang membuat sakit jantung dari hal perkosaan dan pengagahan, dari sikap masa bodoh sampai kepada penderitaan manusia, dari kebengisan, dan dari kebinasaan umat manusia yang mengejutkan. Setiap hari yang diisi dengan kegilaan yang bertambah-tambah, pembunuhan dan bunuh diri. Siapakah yang meragukan bahwa agen-agen setan sedang bekerja di antara manusia dengan melipatgandakan kegiatannya untuk mengacaukan dan merusak pikiran, dan mencemarkan serta membinasakan tubuh?
Di mana-mana ada jeritan hati yang mencari sesuatu yang mereka tidak miliki. Mereka merindukan suatu kuasa yang dapat menjadikan mereka bisa menguasai dosa, kuasa yang dapat melepaskan mereka dari perhambaan kejahatan, kuasa yang dapat memberikan kesehatan dan kehidupan serta kesentosaan. Banyak orang yang pernah sekali waktu mengetahui akan kuasa Firman Allah telah tinggal di tempat di mana tidak ada pengakuan akan Allah, kini merindukan kehadiran Ilahi.
Yang dibutuhkan dunia sekarang adalah apa yang dibutuhkan dunia seribu sembilan ratus tahun yang silam yaitu kenyataan akan Kristus.
Terhadap dosa dan sengsara dunia, Injil adalah Satu-Satunya obat penawar.
Hidupku Kini, hlm. 314