Amazingfacts.id: Thomas tumbuh besar dengan berpindah-pindah dari satu panti asuhan ke panti asuhan lainnya.
hidup berantakan
Tak satu pun dari mereka beragama Kristen dan pelecehan adalah hal yang umum terjadi di sebagian besar panti asuhan, belum lagi alkohol dan obat-obatan. Rasa sakit emosional yang dialaminya begitu kuat sehingga memiliki pikiran untuk bunuh diri adalah hal yang normal sepanjang yang dia ingat.
“Hidup saya benar-benar berantakan,” katanya, “Saya tidak mempercayai siapa pun.” Dia merasa seperti “sepotong sampah yang tidak berharga” dan bertanya-tanya apakah hidup ini layak untuk dijalani. “Jika saya tidak akan pernah berarti apa-apa, mengapa saya harus melanjutkan hidup?”
Ketika dia mencari makna dalam hidupnya, dia beralih ke banyak hal yang dia pikir akan membuatnya bahagia. Dia bekerja di lokasi syuting film, namun hal itu tidak memberikan kepuasan. Dia beralih ke musik duniawi, tetapi itu membuatnya merasa hampa.
tenggelam lebih dalam
Dia berpikir bahwa menikah akan mengisi kekosongan dalam hidupnya, tetapi setelah lima tahun menikah, pernikahannya hancur. Pada satu titik ia pindah ke luar negeri, tetapi akhirnya terjerumus lebih jauh ke dalam narkoba dan alkohol. “Saya merasa seperti tenggelam lebih dalam ke dalam lubang neraka.”
“Saya mulai bertanya-tanya apakah Tuhan akan membantu saya menemukan jawaban, jadi saya mulai memeriksa gereja-gereja yang berbeda. Saya mencoba Gereja Mormon, Gereja Katolik, dan lainnya. Semuanya buntu,” kenangnya.
Dia kembali ke tempat dia memulai, tetapi terus merosot ke dalam keputusasaan. “Hidup saya di luar kendali. Saya mencoba bunuh diri beberapa kali. Saya tidak ingin hidup. Saya marah dan membangun tembok emosional untuk menjauhkan orang-orang.”
kesehatan makin memburuk
Ketika kesehatan Thomas memburuk, ia memeriksakan dirinya ke rumah sakit. Dokter yang pertama kali menanganinya berkata, “Jika Anda terus minum dan menggunakan narkoba, saya akan memberi Anda waktu sekitar satu minggu untuk hidup.”
Setelah melakukan beberapa tes, mereka akhirnya menemukan bahwa ia menderita kanker stadium akhir, suatu bentuk leukemia langka yang tidak dapat disembuhkan.
Apakah ini akan menjadi akhir bagi Thomas, atau justru menjadi awal?
Renungkan: Dapatkah Anda memikirkan sebuah kesulitan dalam hidup Anda yang ternyata merupakan sebuah berkat yang tersembunyi? Allah dapat menggunakan cobaan untuk memoles permata bagi kerajaan-Nya.
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 2 Korintus 12:9.