Amazingfacts.id: Kadang-kadang dalam upaya untuk membuktikan suatu hal, kita tergoda untuk mengambil satu ayat Alkitab sebagai “teks bukti” untuk mendukung klaim kita.
Pelajari Konteks Setiap Ayat
Hal ini tidak selalu buruk jika ayat tersebut benar-benar membuktikan suatu hal. Namun, seorang pelajar Alkitab yang baik tidak hanya akan melihat setiap ayat Alkitab tentang suatu topik tertentu, tetapi ia juga akan mempelajari konteks dari setiap ayat tersebut. Dengan melakukan hal ini, kita dapat melihat dengan tepat makhluk apa yang sedang dibicarakan oleh Allah.
Ayat tiga menyatakan bahwa beberapa orang mengatakan kepada orang Kristen bahwa mereka tidak boleh menikah dan “memerintahkan untuk menjauhkan diri dari makanan yang diciptakan Allah untuk diterima dengan ucapan syukur oleh mereka yang percaya dan mengetahui kebenaran.”
Pertanyaan yang perlu kita ajukan adalah, “Makanan apa yang diciptakan Tuhan untuk kita terima?” Kita tahu dari Kejadian 1:29 bahwa makanan pertama yang diberikan Tuhan kepada manusia adalah menu vegetarian. Tidak ada daging hewan dalam menu yang ideal.
Kemudian kita menemukan bahwa, setelah air bah yang memusnahkan semua pohon dan tanaman di seluruh dunia, Tuhan mengizinkan manusia untuk makan daging. Konteks Kejadian 9:3, 4, menetapkan bahwa darah tidak boleh dimakan.
Binatang Halal Dan Haram
Karena Nuh diberi petunjuk yang teliti tentang binatang yang halal dan haram (Kejadian 7:2; 8:20), kita dapat berasumsi bahwa dia tidak memakan daging yang haram. Detail yang lebih lengkap tentang daging yang bersih dan tidak bersih diuraikan dalam Imamat 11. Tidak pernah dalam Alkitab larangan ini dicabut.
Rasul Paulus memperingatkan sahabatnya, Timotius, tentang orang-orang yang menyimpang dari iman dan menuruti “roh-roh penyesat dan ajaran-ajaran setan” (1 Timotius 4:1). Sebaliknya, pengikut Tuhan yang sejati menjalani hidup mereka dengan ajaran yang “disucikan oleh firman Tuhan dan doa” (ayat 5).
Ketika umat Tuhan dengan penuh doa mempelajari Firman Tuhan, mereka akan “mengetahui kebenaran” tentang “makanan yang diciptakan Allah untuk diterima” (ayat 3). Daripada mengikuti “dusta” dari orang-orang yang “hati nuraninya seperti besi panas” (ay. 2), mereka akan hidup berdasarkan doktrin-doktrin yang jelas yang ditemukan dalam Alkitab.
Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur. 1 Timotius 4:4.
