Kebenaran Mengenai “Left Behind”

Pada 13 Oktober 2014 film Left Behind yang lain keluar di bioskop. Ini sebenarnya seri ke-empat dalam film Left Behind dan sebuah reka ulang keluaran tahun 2000 yang berjudul Left Behind the Movie. Naskahnya berdasarkan buku bestselling oleh TimLaHaye dan Jerry B. Jenkins. Filmnya kebanyakan menerima review negatif, berada di papan tengah  box office, dan mendapat kritik kualitas produksi yang rendah.

Pada 13 Oktober 2014 film Left Behind yang lain keluar di bioskop. Ini sebenarnya seri ke-empat dalam film Left Behind dan sebuah reka ulang keluaran tahun 2000 yang berjudul Left Behind the Movie. Naskahnya berdasarkan buku bestselling oleh TimLaHaye dan Jerry B. Jenkins. Filmnya kebanyakan menerima review negatif, berada di papan tengah  box office, dan mendapat kritik kualitas produksi yang rendah.

Sementara versi ini mengemuka ke depan karena dibintangi aktor pemenang Academy Award Nicholas Cage, itu juga film dengan review terjelek di tahun 2014 (Rotten Tomatoes memberikan rating 2%, dan Metacritic memberikan skor 12 dari total 100). Akan tetapi tetap ini meraup pendapatan kotor 11 juta dollar dari seluruh dunia. Apakah ini karena ini adalah film bencana akhir zaman ataukah ada ketertarikan banyak orang dalam teori pengangkatan yang populer?

Beberapa tertarik untuk melihat pandangan berbeda yang mengemuka mengenai akhir zaman. Jim Denison yang mengikuti Seminari Teologi Southwestern Baptist, bertumbuh dengan menerima teori “pengangkatan sebelum masa kesukaran” yang dihadirkan dalam film sebagai sebuah fakta, tetapi ia terkejut saat dia mengikuti sebuah kelas di universitas pada kitab Wahyu. Dalam artikelnya belakangan ini, ia membagikan:

“[Saya]… menemukan bahwa para pelajar Alkitab konservatif memegang setidaknya tujuh pendekatan berbeda mengenai akhir zaman. Sebagai tambahan mengenai teori pengangkatan (yang biasanya disebut ‘premillenial dispensational’), pilihan populer saat ini dimulai dari ‘preterist’ (kitab Wahyu digenapi di abad pertama, tanpa elemen nubuatan ke depan) sampai ke ‘historic premillenialist’ (Yesus akan datang kembali sebelum millennium, tetapi tidak akan ada pengangkatan), ke ‘amillenial’ (Wahyu secara simbolis diadakan dalam bentuk lambang, tanpa pengangkatan literal atau millennium) sampai ‘postmillenial’ (Yesus akan datang kembali setelah millennium).” [1]

Denison lalu menuliskan, “entah Ia akan mengangkat gereja sebelum (selama atau setelah) sebuah masa kesukaran besar, atau datang kembali untuk memulai millennium, atau hanya sekedar untuk mengakhiri sejarah dan memulai kekekalan, bukanlah pertanyaan praktisnya. Anda dan saya tidak punya apapun untuk dikatakan mengenai hal itu.” Itu sungguh benar.

Tetapi pertanyaan berikutnya adalah, “apakah Tuhan ada mengatakan sesuatu mengenai hal ini?”

Daripada melempar tangan saat banyak ketidaksetujuan tentang peristiwa final sejarah bumi, mungkin akan lebih bijak untuk menyelidiki Firman dan mengesampingkan teori orang-orang. Kebingungan pengajaran bukanlah alasan untuk tidak mempedulikan atau meminimalisasi kebenaran Alkitab.

Kristus tidak pernah mengajarkan bahwa kedatangan-Nya kembali akan menjadi dua peristiwa berbeda terpisah tujuh tahun dengan anti-Kristus yang akan berkuasa selama masa kesukaran tersebut. Kata “rapture (pengangkatan)” bahkan tidak ditemukan dalam Alkitab. Tidak ada yang rahasia mengenai kedatangan kedua Yesus. Firman menyatakan bahwa saat Yesus datang akan ada kebangkitan dan semua orang kudus akan bertemu dengan Dia di angkasa, di saat yang sama dengan akhir dunia. Mereka yang tertinggal di belakang akan dihancurkan oleh terang kedatangan-Nya.

Kalau Anda berharap adanya kesempatan kedua untuk keselamatan berdasarkan teori pengangkatan, bagi diri Anda sendiri, keluarga, atau teman-teman, Anda perlu berpikir kembali pandangan ini sebelum mengatakan, “Oh saya rasa itu tidak begitu masalah.” Ada konsekuensi serius untuk tertinggal apabila kita tidak mempelajari Alkitab Anda dengan baik.

Untuk mempelajari lebih mengenai kedatangan kedua Yesus, silakan klik di sini.