Kuasa Menyucikan dari Kebenaran
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Yesaya 40 : 31
Di hadapan orang-orang muda terbentang kesempatan-kesempatan yang ajaib untuk memegang kepastian-kepastian Firman Allah. Pikiran manusia mungkin hampir tidak dapat mengerti akan hasil-hasil rohani yang boleh mereka capai bilamana mereka turut mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Mereka akan menjadi bijaksana, menjadi pria dan wanita yang kuat di dalam Kristus, oleh memeriksa kesalahan-kesalahannya setiap hari dan meraih kemenangan-kemenangan.
Barang siapa yang telah mengambil bagian di dalam kodrat ilahi, mengetahui bahwa ia adalah warga negara surga. Ia menangkap ilham dari Roh Kristus. jiwanya tersimpan dengan Kristus di dalam Allah. Orang yang demikian tidak dapat diperalat oleh setan untuk menyusupkan dirinya ke dalam rumah Allah, hingga dapat mencemarkan bait Allah yang suci. Pada setiap langkah, orang ini mendapat kemenangan. Pikiran-pikiran yang mulia memenuhinya. Ia menganggap setiap manusia itu amat berharga, sebab Kristus telah mati untuk semua orang.
“Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya.” Orang yang menantikan Tuhan itu kuat tenaganya, cukup kuat untuk berdiri teguh di bawah tekanan yang besar. Namun dengan mudah ia dapat menempatkan diri di pihak simpati dan sabar, yang menjadi pihak Kristus. Jiwa yang takluk pada Allah siap sedia melakukan kehendak Allah, dengan rajin dan rendah hati berusaha mengetahui kehendak itu. Ia mengekang dirinya, dan tak berani berjalan menurut pertimbangannya sendiri yang terbatas itu. Ia berhubungan dengan Allah, dan percakapannya menjurus ke surga.
Dihubungkan kepada Satu Yang tak terbatas, manusia dapat mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Panah kejahatan tidak mempan terhadap dirinya, karena ia diselubungi dengan baju zirah kebenaran Kristus.
Hidupku Kini, Hal. 279