Bahwa dari dahulu kala tiada pernah didengar orang atau didapat tahu dengan telinga dan tiada pernah dilihat oleh mata, melainkan Engkau juga, ya Allah! barang yang dibuat kelak akan mereka itu yang menantikan Dia. Yesaya 64:4
Banyak orang yang telah berusaha mencari tahu akan kemuliaan dunia yang akan datang dan ingin supaya rahasia-rahasia kekekalan diungkapkan kepada mereka, tetapi usaha mereka menemui kegagalan. Bahwa apa yang dinyatakan adalah untuk kita dan untuk anak-anak kita. … Sang Pewahyu Besar telah membukakan pada pikiran kita banyak perkara yang penting supaya kita dapat mengerti penarikan-penarikan sorgawi dan menghormati pahal itu sebagai imbalan. …
Pengungkapan Yesus sehubungan dengan perkara-perkara sorgawi bersifat sedemikian rupa sehingga hanya dapat diperhatikan oleh pikiran yang rohani. Kuasa angan-angan mungkin dapat dikumpul sepenuhnya supaya dapat menggambarkan kemuliaan sorga, tetapi “apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah di dengar oleh telinga, dan tidak pernah timbul dalam hati manusia; semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (I Korintus 2:9). Para pesuruh sorgawi berada di sekeliling kita. … Malaikat-malaikat terang menciptakan suasana sorga pada jiwa, yang mengangkat kita kepada perkara-perkara yang tidak kelihatan dan kekal. Kita tidak dapat melihat rupa mereka dengan penglihatan kita yang biasa; hanya oleh penglihatan rohaniah kita dapat melihat perkara-perkara sorgawi. Bukanlah rencana Kristus untuk membangkitkan emosi dengan gambaran yang cemerlang. … Dengan merasa puas Ia mempersembahkan diriNya sendiri, sebagai jalan kebenaran dan hidup, yaitu satu-satunya sarana dimana keselamtan dapat diperoleh. Tidak ada lagi yang lebih daripada ini yang betul-betul dituntut.
Ia dapat membawa jiwa manusia ke ambang pintu sorga, dan melalui pintu yang terbuka menunjukkan kepada kita bait suci sorgawi bermandikan kemuilaan isinya dan bercahaya melalui gerbang-gerbangnya; tetapi kita harus memandanginya dengan iman, bukan dengan mata biasa. Ia tidak melupakan bahwa kita adalah manusia sebagai agenNya, yang mengerjakan pekerjaan Allah dalam dunia yang telah digosongkan dan dinodai oleh kutuk. Di dalam dunia inilah, dunia yang diselubungi oleh kegelapan moral laksana selubung maut, dimana kegelapan menudungi bumi dan kegelapan besar menudungi manusia, di sinilah kita harus berjalan dalam terang sorga.
Maranata Hal. 332