Amazingfacts.id: Ucapan Juruselamat ini sangat penting yaitu kesalehan yang diserta dengan rasa cukup, hal ini mengajak kita belajar sungguh-sungguh.
diuji lebih dekat
Banyak yang memiliki kekayaan besar memperoleh kekayaannya dengan transaksi tertutup, dengan menguntungkan diri mereka sendiri.
Mereka tidak memperhatikan sesamanya manusia; dan mereka puas dalam kelihaian mereka mengakhiri penawaran.
Setiap rupiah yang diperoleh, dan penambahan rupiahnya mendapat kutukan dari Allah.
Pria dan wanita kaya harus diuji lebih dekat daripada yang pernah mereka alami.
Jika mereka tahan atas ujian itu, dan menghilangkan cacat ketidakjujuran dan ketidakadilan dari tabiat mereka, dan sebagai penatalayan memberikan kepada Allah apa yang menjadi milik Allah, maka kepada mereka akan dikatakan:
“Baiklah, engkau adalah hamba yang baik dan setia. masuklah ke dalam sukacita Tuhanmu.”
“Tidak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan,” kata Kristus, “karena jika demikian,. ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.”
pesan bagi yang tamak
Ketika orang-orang Farisi, yang bersifat tamak, mendengar hal ini, mereka mencemooh Dia. Tetapi sambil berpaling kepada mereka, Kristus berkata:
“Kalian adalah orang-orang yang membenarkan diri di hadapan manusia; tetapi Allah mengetahui hatimu: karena apa yang ditinggikan di tengah manusia adalah kebencian di hadapan Allah.”
Menulis surat kepada putranya dalam Injil, Paulus berkata:
“Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”
lenyapkan tipuan
Paulus menanamkan pada pikiran Timotius perlunya memberi instruksi untuk melenyapkan tipuan yang begitu mudah menggoda orang kaya.
Merasa karena kekayaannya maka mereka lebih tinggi dari yang lainnya yang tidak memiliki harta sedemikian besar seperti mereka miliki. Mereka menganggap perolehan mereka itu karena kesalehan.
Ada ajakan agung dan suci mengenai uang kita, dan uang yang diinvestasikan di sini akan menghasilkan sukacita yang lebih agung.
Dan ini akan menetap daripada yang digunakan untuk kepuasan diri atau menimbun harta untuk ketamakan diri sendiri.
Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lukas 18:24.
-Suara Hati Nurani, Hlm. 61-