KISAH LILLIAN ALLING DAN PERJALANANNYA MENUJU TANAH AIR

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Pada musim semi 1927, seorang perempuan muda bernama Lillian Alling, yang tinggal di New York City, menjadi sangat rindu akan rumah dan memutuskan untuk kembali ke keluarganya di Rusia.

Berjalan Kaki Sejauh Dua Belas Mil Ke Rusia

Setelah dua tahun yang tidak menyenangkan di tengah-tengah keramaian, gadis petani ini tahu bahwa kehidupan di kota yang bising bukanlah untuknya. Lillian tak mampu menabung cukup banyak untuk menyeberangi Atlantik dengan kapal, tapi yang ia pikirkan hanyalah pulang ke rumah.

Jadi, perempuan muda berusia sekitar 25 tahun ini memilih untuk berjalan kaki sejauh 12.000 mil ke Rusia! Karena sangat penakut, Lillian menolak untuk menerima tumpangan dari orang asing, jadi dengan berbekal peta yang digambar tangan, tongkat besi sebagai pelindung, dan beberapa dolar, ia memulai perjalanan epiknya dengan berjalan kaki.

Perjalanan Panjang Ke Rusia

Dengan jarak rata-rata 30 hingga 40 mil per hari, gadis ringkih ini melewati Chicago dan terus ke Winnipeg. Perlu diingat, pada tahun 1927 tidak ada jalan di Northwest, dan, kecuali pos perdagangan atau stasiun telegraf, tidak ada yang lain kecuali hamparan medan dan hutan belantara terberat di dunia yang tak terputus.

Ketika ditanya ke mana ia akan pergi, jawabannya tegas, “Saya akan pergi ke Rusia. Tolong jangan hentikan saya.” Ketika dia mencapai Vancouver, kondisinya yang compang-camping dan kurangnya perbekalan menyebabkan kekhawatiran besar di antara penduduk setempat. Untuk mencegahnya melanjutkan perjalanan, ia ditangkap karena menggelandang dan dijebloskan ke penjara.

Ketika musim semi tiba, Lillian melanjutkan perjalanannya yang menakutkan. Di seberang Yukon dan Alaska, operator stasiun telegraf terus melacak kemajuannya. Lillian tiba di Nome pada bulan Juli 1929 dengan mengenakan jenis sepatu pria yang berbeda di setiap kakinya.

Tekat Yang Kuat

Tak lama setelah meninggalkan Nome, Lillian terakhir kali terlihat mendayung perahu dari Cape Prince of Wales melintasi Selat Bering sejauh 36 mil menuju Siberia. Ada satu laporan tentang seorang pria yang mengklaim bahwa ia melihat seorang wanita di pantai Siberia pada musim gugur 1930, menjelaskan kepada seorang polisi yang heran bahwa ia telah berjalan jauh dari New York.

“Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik, yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka” (Ibrani 11:16). Bersediakah Anda melakukan perjalanan itu?

Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Ibrani 11:15.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *