Apakah Anda termasuk orang yang senang untuk kegiatan outdoor? Selain untuk refreshing, ternyata kegiatan di luar ruangan memberikan manfaat bagi tubuh, pikiran dan mikrobioma.
Apa itu Mikrobioma? Mikrobioma adalah sejumlah mikroorganisme hidup di tubuh manusia yang keberadaannya memiliki manfaat tersendiri bagi tubuh. Semakin seimbang jumlahnya, semakin baik manfaatnya.
Mikrobioma terdiri dari bakteri, virus, jamur, archae, dan mikroorganisme lain. Mikrobioma keberadaannya tersebar di berbagai organ di dalam tubuh mulai dari usus, mulut, hingga kulit.
Baca Juga: Mikrobioma
Lalu, Apa Hubungan Mikrobioma dan Hiking?
Anda harus bergembira kalau Anda gemar melakukan kegiatan outdoor seperti hiking. Karena ternyata hiking tidak hanya sebagai dijadikan hobi saja, namun hiking pun memiliki manfaat yang baik bagi tubuh.
Baca Juga: OLAHRAGA
Manfaat Hiking bagi Tubuh dan Pikiran
Ketika Anda berjalan kaki, tanpa disadari Anda menemukan beragam medan, mulai dari menanjak, menurun, bahkan bentuk jalan yang variatif mulai dari jenis tanah, bebatuan, dan lain-lain.
Kegiatan melalui medan yang penuh dengan tantangan ini akan membakar energi Anda, menyehatkan jantung, serta menjaga tekanan darah tinggi. Tidak hanya itu saja, kesehatan tulang juga akan terjaga karena persendian Anda bergerak secara aktif.
Terlebih lagi, hiking jelas bisa menurunkan berat badan Anda karena membakar kalori di dalam tubuh Anda. Menurut situs web Emerald Insight, di Norwegia terbukti wisata hiking berpengaruh cukup baik pada faktor-faktor seperti manfaat fisik dan manfaat mental.
Perlu Anda tahu juga bahwa hiking pun dapat memberi manfaat pada kesehatan mental. Proses hiking di alam yang menyenangkan dapat menyegarkan kembali kondisi mental, karena dapat memberikan ketenangan pikiran dan hati.
Mental dan pikiran yang sehat akan berdampak pada ketenangan hidup sehingga Anda dapat terhindar dari rasa khawatir, gelisah, hingga sedih.
Dalam sebuah penelitian Shapiro Library, yang menyebutkan hiking menunjukkan perubahan sikap seseorang yaitu perubahan perilaku positif terhadap kehidupan dan hubungan.
Lebih jauh lagi, hiking memberikan dampak positif bagi penderita penyakit mental dan fungsi kognitif. Mental dan pikiran yang sehat juga berdampak pada kesehatan fisik, seperti pencernaan yang lancar dan terhindarnya Anda dari peradangan usus.
Bagaimana Hiking Memengaruhi Mikrobioma?
Dilansir dari penelitian yang sama yaitu Shapiro Library, di Amerika, hiking telah menjadi olahraga favorit karena mudah dilakukan sekaligus dapat menjelajahi alam. Jurnal penelitian berjudul A Benefits-Based Study of Appalachian Trail Users: Validation and Application of the Benefits of Hiking Scale juga menyebut bahwa hiking terbukti memberikan manfaat kesehatan fisik, terutama bagi gaya hidup sedentary yaitu gaya hidup kaum modern yang kurang gerak karena aktivitas yang lebih banyak duduk seperti menonton televisi, bermain mobile phone, dan lain-lain.
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, hiking dapat menghindarkan Anda dari peradangan usus. Artinya, kesehatan usus Anda dapat terjaga kesehatannya dan ini akan berbanding lurus dengan mikrobioma usus Anda. Jika usus sehat, maka mikrobioma usus juga sehat.
Mikrobioma di dalam usus yang jumlahnya mencapai 100 triliun sel-sel mikrobiota yang terdiri dari 1.000 spesies berbeda ini mendapat dampak baik dari kegiatan hiking.
Kegiatan hiking akan membakar sempurna kalori dan energi di dalam tubuhmu, yang nantinya berdampak pada usus karena usus akan menyerap hal-hal penting bagi tubuh dan membuang yang tidak diperlukan (pencernaan lancar).
Tak hanya menjaga mikrobioma saja, hiking juga ternyata dapat menambah keberagaman mikrobioma. Semakin beragam mikrobioma usus Anda, maka semakin baik kondisi Kesehatan Anda.
Hiking di luar ruangan akan membuat Anda berada di lingkungan bebas. Anda akan berhadapan dengan berbagai mikroorganisme di luar ruangan tersebut. Itulah saat di mana mereka akan masuk ke tubuhmu dan menambah keberagaman mikrobioma di dalam tubuh.
Tidak hanya itu saja, ternyata manfaat hiking sangat luar biasa! Bahkan Journal of American Podiatric Medical Association menjelaskan hiking juga menjadi olahraga rekomendasi bagi penderita diabetes juga.
Jadi sekarang Anda bisa meluangkan waktu untuk berkegiatan di luar rungan dengan Hiking, namun, sebelum pergi mendaki gunung, alangkah lebih baik memastikan kondisi kesahatan dan fisik Anda lebih dahulu. Jika perlu, persiapkan diri dengan Latihan fisik seperti latihan napas dan kekuatan otot kaki.
Referensi:
- https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/hiking
- Nordbø, Ingeborg and Prebensen, Nina K. 2015. Hiking as Mental and Physical Experience. Emerald Insight. ISBN: 978-1-78560-271-9.
- Warren, Ashley. 2020. Hiking as nature’s therapy. Shapiro Library. http://hdl.handle.net/10474/3587.
- Freidt, Barbara etc. 2010. A Benefits-Based Study of Appalachian Trail Users: Validation and Application of the Benefits of Hiking Scale. Old Dominion University. Vol 2(1) pages 1-22.
- Jenkins, David W, and Jenks, Alexander. 2017. Hiking with Diabetes: Risks and Benefits. Journal of American Podiatric Medical Association. Vol 107 (5) pages: 382–392.