MENGAPA SEBAGIAN ORANG MEMILIKI PANDANGAN YANG SANGAT SALAH TENTANG TUHAN?”

Pendalaman Alkitab
Mari bagikan artikel ini

Seorang pujangga Austria, Peter Rosegger, memiliki kesan sebagai seorang anak bahwa ayahnya sangat ‘keras.’ Suatu hari dia melakukan satu kenakalan. Karena dia takut akan dihukum oleh ayahnya, dia bersembunyi dalam unit jam dinding yang besar di ruang tamu. Melalui celah yang ada dia melihat bagaimana ayahnya masuk ke ruang tamu dan meminta para pembantunya untuk mencarinya. Setelah para pembantunya pergi, ayahnya mulai menangis. Peter tidak dapat menahan emosinya dan dia keluar dari jam dinding yang besar itu. Sang ayah bahkan tidak berpikir untuk menghukumnya. Peter Rosegger kemudian menulis: “Sejak saat itu saya mengerti bahwa ayah saya tidak terlalu ‘keras.” Sejak saat itu dia mengerti seperti apa hati dari ayahnya yang sebenarnya!

Bukankah begitu banyak orang berpikir seperti Peter Rosegger tentang ayahnya – bahwa ayahnya terlalu ‘strict’? Sebagian kita dengan begitu mudahnya menyamakan gambaran yang dimiliki tentang bapa duniawi kita dengan Bapa surgawi. Dalam banyak kasus, gambaran ini salah.

Pertanyaan: dari mana asal pandangan yang salah tentang Allah dan karakter-Nya? Jawaban: Surga. Lusifer adalah oknum pertama yang memalsukan pandangan tentang karakter Allah dan menyatakan pandangan yang palsu ini kepada malaikat lain. Sampai saat ini Setan berupaya untuk membujuk manusia dengan semua cara yang mungkin dilakukan untuk berpikir negatif tentang karakter Allah.

Waspada terhadap Penipu Ulung!

Setan telah menyesatkan sebagian orang untuk percaya bahwa Tuhan memiliki karakter jahat, yang pada kenyataannya karakter ini dimiliki oleh Setan itu sendiri. Dengan menyebarkan ajaran palsu tentang siksaan kekal neraka, dia telah berhasil membuat sebagian orang Kristen melihat bahwa Allah adalah oknum penguasa yang penuh dendam. Hasilnya, dia berhasil meyakinkan banyak orang di gereja untuk tidak mau lagi mendengarkan dan mereka lebih cenderung mengisi kehidupan mereka dengan filsafat seperti ateisme, paham yang tidak menghargai Tuhan. Untuk orang-orang yang mudah bergaul, yang ingin percaya tanpa harus belajar Alkitab dengan kasih Tuhan, Setan gunakan taktik lain: Allah begitu kasih, kita dapat melakukan apa saja yang ingin kita lakukan – toh pada akhirnya semua orang akan diselamatkan. 

(Salomo tahu persis bahwa Tuhan pada akhirnya akan mengadili setiap orang! Pengkhotbah 11:9) Setan mencoba membujuk orang yang takut bahwa hidup sebagai orang Kristen itu sulit, penuh tantangan dan tidak ada sukacita. (Yohanes mengatakan sebaliknya! 1 Yohanes 5:3) Setan juga memiliki argumentasi yang kelihatannya logis bagi orang kaya – mereka harus mengorbankan lebih banyak dari apa yang dapat mereka peroleh jika mereka ikut Yesus. (Tetapi kita tahu bahwa Paulus memiliki pengalaman hidup yang benar-benar berbeda! Filipi 3:4) Setan mendorong orang yang suam-suam kuku untuk berpikir bahwa Allah terlalu unik dan banyak permintaan (Ya, Allah pasti telah begitu berbaik hati bagi mereka, tapi bagi yang menyakiti mereka, Allah akan berikan balasan!). Dan Setan juga telah membuat sebagian orang berpikir bahwa teori evolusi itu dapat diterima. Dia telah mempengaruhi orang lain untuk berpikir bahwa Allah hanyalah satu oknum orang tua yang lemah yang tidak perlu ditanggapi dengan serius.

Setan terus menerus berusaha menciptakan sesuatu yang baru untuk membangkitkan persepsi palsu tentang Allah dalam pikiran manusia atau menghilangkan Allah dari pikiran mereka. Dia tahu persis bahwa: siapapun yang tidak mengetahui atau tidak menghargai karakter Allah yang sebenarnya, tidak mau berhubungan dengan Allah. Disitulah Setan ingin memposisikan manusia.

Roger Morneau menulis: “Setan senang bermain dengan pikiran manusia,’ seorang pendeta spiritisme berkata kepada saya pada waktu saya masih menyembah spiritisme. ‘Mereka banjiri pikiran manusia dengan berbagai pemikiran dan gambar-gambar dengan keahlian tingkat tinggi sehingga si penerima menyakini pemikiran dan gambar-gambar ini sebagai alasan mereka sendiri.”’ (When you need incredible answers to prayer, Review and Herald Publishing Association, 1995, p. 70)

Setan dan agen-agennya mencoba menguasai pikiran dari mereka yang, mengaku sebagai orang Kristen, sehingga dengan pemikiran dan tindakan mereka yang salah, mereka akan memberikan gambaran yang palsu tentang karakter Allah.

Alat Pencobaan Yang Sangat Efektif

Setan ingin menggoda sebanyak mungkin orang! Adalah bukan tanpa alasan Yesus memberikan peringatan keras tentang godaan ini, yang akan dialami oleh para pengikut Kristus di akhir jaman.

Internet adalah sebuah wadah yang sangat efektif untuk menggoda manusia. Tidak ada seorangpun yang dapat mengontrol internet! Dengan cara ini, orang jahat dapat memberikan pengaruh yang besar dalam cara berpikir dan bertindak, terutama orang muda. Contoh, seorang anak remaja dapat melihat apa saja yang menarik perhatiannya di internet. Orangtua tidak dapat mengontrol mereka. Apa yang menarik bagi sebagian besar anak remaja saat bersama dengan teman-teman mereka? Industri film telah mengetahui hal ini dari dulu: seks dan kekerasan. Sayangnya bukan hanya kaum remaja yang rentan terhadap topik-topik ini, orang dewasa juga. Kita harus terus bertanya pada diri kita sendiri: Dimana posisi saya dalam resiko penggodaan Setan?

Kasih Allah dan Kebebasan Kita

Bapa surgawi kita telah dengan jelas mengaitkan kasihNya dengan kebebasan. Kasih yang sejati hanya dapat dinyatakan dalam kebebasan. Kebebasan adalah sebuah aset yang begitu bernilai bagi Allah sehingga Dia berikan kepada semua ciptannNya – para malaikat, penduduk planet-planet lain dan kita manusia – kebebasan. Kita dapat membuat keputusan untuk atau melawan Tuhan. Tetapi, kebebasan ini juga mencakup konsekwensi dari keputusan yang kita buat. Jadi, orang yang membuat keputusan untuk melawan Tuhan harus menanggung sendiri konsekwensi negatif dari keputusannya; dan sayangnya, orang lain juga terpengaruh dengan konsekwensi negatif ini.

Kasih Tuhan dan Keadilan-Nya

Oleh karena Allah itu kasih, maka Allah akan selalu bertindak secara adil. Dalam kasihNya Allah tidak dapat menerima seseorang dicurangi, dipukul, diperkosa, atau dimanipulasi dengan satu atau lain cara. Dengan demikian, setiap orang, yang tidak bertobat dari kesalahan akan pada akhirnya menanggung akibat dari dosa mereka sendiri. Kasih Allah hanya membebankan kesalahan seseorang pada orang tersebut. Setiap orang menentukan tolok ukur mereka. Oleh karena Allah juga mengasihi orang berdosa, Allah sangat ingin melihat orang berdosa bertobat dan mengizinkan dirinya diselamatkan. Tetapi pada waktu orang berdosa menolak tawaran keselamatan, maka menurut Alkitab orang tersebut akan menerima “upah” dari dosanya: “Sebab upah dosa ialah maut.” (Roma 6:23)

Hal ini juga sesuai dengan keadilan Tuhan dimana pada akhirnya orang-orang yang setia akan diberikan upah kehidupan kekal (Wahyu 22:12). Mereka telah menerima tawaran keselamatan: Yesus telah menggantikan posisi mereka untuk hukuman telah menanggung dosa mereka (Yesaya 53:5).

Oleh karena Tuhan biasanya tidak langsung menghukum manusia pada saat manusia berbuat dosa, sebagian orang menjadi bebal dan seiring waktu, melakukan dosa yang lebih besar. Tetapi manusia berdosa yang tidak bertobat harus menanggung konsekwensi negatif dari berbagai perbuatannya selama hidupnya. Terkadang berbagai konsekwensi negatif ini sulit dimengerti atau dipahami oleh orang yang dimaksud, tetapi konsekwensi ini selalu ada.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *