Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan surgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus, yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya. Ibr. 3:1, 2
Dalam memberikan teladan kepada manusia menjadi apa mereka dan apa yang harus mereka lakukan, Yesus, Penebus dunia, tidak mempunyai jalan mulus untuk dilalui. . . . Yesus adalah panglima di surga, namun di dunia ini Ia adalah seorang yang melayani. Ia menanggung kekurangan tanpa mengeluh, dan menghidupkan kehidupan orang miskin. Ia tidak memanjakan diri dengan kemewahan sebagaimana dilakukan oleh kebanyakan orang yang mengaku pengikut-Nya; Ia berusaha bukan untuk kesenangan-Nya, ketenangan-Nya atau kepentinggan-Nya. Ia adalah orang yang berduka dan yang mengenal penderitaan.
Seluruh hidup-Nya adalah penyangkalan diri, yang dinyatakan dalam doa, “Ya Bapa-Ku, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, . . . jadilah kehendak-Mu.” Kristus adalah panutan kita, dan mereka yang mengikut Kristus tidak akan berjalan dalam gelap, karena mereka bukan mencari kesenangannya sendiri. Tujuan hidup mereka adalah untuk memuliakan Tuhan senantiasa. Kristus menyatakan tabiat Tuhan kepada dunia ini. Tuhan Yesus menjalankan kehidupan-Nya agar manusia didorong mengakui bahwa Ia telah melakukan segala sesuatu dengan baik. Penebus dunia adalah terang dunia, karena tabiat-Nya tanpa kesalahan. Meskipun Ia adalah Anak Tunggal Tuhan, dan pewaris segala sesuatu yang ada di surga dan di bumi, Ia tidak memberikan teladan kemalasan dan pemanjaan diri. . . .
Kristus tidak pernah merayu seseorang. Ia tidak pernah membohongi atau menipu seseorang, tidak pernah mengubah keterusterangan-Nya akan yang benar untuk memperoleh persetujuan atau tepukan tangan. Ia selalu menyatakan kebenaran. Hukum kebaikan ada di bibir-Nya, dan tidak ada akal bulus dalam mulut-Nya. Biarlah manusia membandingkan hidupnya dengan hidup Kristus, dan melalui kasih karunia yang diberikan Yesus kepada mereka yang membuat-Nya Juruselamat pribadi, mereka mencapai standar kebenaran. Biarlah orang yang hidup di luar hukum Yang Mahakuasa meniru teladan-Nya, yang berkata, “Aku menuruti perintah Bapa-Ku” (Yoh. 15:10). Mereka yang mengikut Kristus akan senantiasa memandang kepada hukum kemerdekaan yang sempurna, dan melalui kasih karunia yang diberikan kepada mereka oleh Yesus Kristus, akan membuat tabiat mereka sesuai dengan tuntutan Ilahi.
“That I May Know Him”