MEWARISI KARAKTER-NYA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. ” Mazmur 145:8

Hampir sebagian besar orang di dunia ini terserang ‘virus’ ketidaksabaran. Kita tidak sabar terhadap suami atau istri atau anak, tidak sabar terhadap pembantu kita di rumah, tidak sabar terhadap karyawan, bahkan kita tidak sabar menantikan jawaban doa dari Tuhan. Semua orang menginginkan segala hal bersifat instan: makan makanan yang cepat saji, ingin berhasil secara instan, ingin memperoleh kekayaan secara instan, ingin mendapatkan jodoh secara instan, semuanya ingin serba instan, Firman Tuhan menasihatkan, “…sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah… kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain,” (Kolose 3:12-13a), sebab “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” (Amsal 16:32). Mengapa setiap orang percaya harus memiliki kesabaran? Karena kita adalah anak-anak Tuhan yang sudah seharusnya mewarisi sifat-sifat Bapa, salah satunya adalah sabar. Tuhan itu panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Contoh: manusia di Zaman Nuh hidup dalam kejahatan, tetapi dengan kesabaran-Nya Tuhan masih memberi kesempatan kepada mereka selama 120 tahun untuk bertobat (selama masa pembuatan bahtera), tapi mereka tetap saja hidup dalam pemberontakan dan akhirnya binasa oleh air bah, kecuali Nuh dan keluarganya. Dalam Nahum 1:3a dikatakan: “Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah.” Juga bangsa Israel, yang senantiasa mengalami kebaikan Tuhan, masih saja suka bersungut-sungut dan memberontak kepadaNya. Namun Tuhan tetap sabar terhadap mereka. Sungguh, Tuhan Yesus adalah teladan utama dalam hal kesabaran. Terhadap orang-orang yang mengejek, meludahi, menganiaya, bahkan menyalibkan Dia, Yesus tetap sabar dan berdoa: Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34a). Kesabaran Tuhan membuahkan pengampunan!

Saat ini kasih Tuhan dicurahkan ke dalam hati kita melalui kuasa Roh Kudus-Nya. Dan karena pertolongan Roh Kuduslah kita beroleh kekuatan untuk mengasihi dan memiliki kesabaran terhadap orang lain.

Jika Roh Kudus ada di dalam kita, kita pasti dapat bersabar menghadapi segala sesuatu karena kesabaran adalah salah satu dari buah Roh (baca Galatia 5:22).

Pdt. Sonny Situmorang – Let Your Light Shine, hlm. 316

Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *