MUSA DITARIK OLEH TUHAN – BAGIAN 2

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Semak Duri Menyala

Semak yang dilihat Musa di padang gurun Midian, setelah dia melarikan diri dari Mesir untuk menghindari murka Firaun, bukanlah tanaman gurun yang indah yang bisa Anda beli di pembibitan lokal. Semak ini menyala dengan api karena “Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya  di dalam nyala api yang keluar dari semak duri.” (Keluaran 3:2).

Pemandangan ini sangat tidak biasa karena, meskipun semak itu menyala-nyala dengan api, namun tidak sampai terbakar. Ketika Musa mendekati semak yang menyala itu, Tuhan memanggilnya dan kemudian berkata, “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, dimana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” (ayat 5).

Panggilan Tuhan Untuk Musa

Tuhan mengatakan kepada Musa bahwa Dia telah mendengar jeritan umat-Nya yang diperbudak di negeri asing dan ingin Musa membawa “Umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir” (ay. 10).

Namun, sang gembala yang enggan itu menolak. Meskipun pada awalnya ia telah merasakan panggilannya ketika berada di Mesir untuk menggunakan talenta dan pendidikan yang ia miliki untuk membebaskan bangsa Ibrani, namun kini ia menolak panggilan dramatis dari Tuhan.

Selama empat puluh tahun ia dibesarkan di Mesir hingga mencapai puncak kekuasaan, tetapi kemudian melarikan diri menghadapi Firaun yang menginginkannya mati. Sekarang, setelah empat puluh tahun tinggal di Midian, menikahi putri Yitro, dan menggembalakan domba, hatinya telah berubah. Musa sekarang tidak percaya diri.

Langkah Penting Dalam Pertobatan

Kadang-kadang ketika umat Allah merasa paling siap untuk menjawab panggilan-Nya untuk melayani, ketika mereka merasa paling siap untuk bertindak, mereka justru tidak siap untuk memimpin. Seperti Paulus, yang menghabiskan waktu tiga tahun di Arab sebelum ia berada dalam posisi untuk melakukan usaha misionaris yang besar, Musa membutuhkan waktu untuk menjauh dari Mesir untuk melepaskan semua yang telah ia dapatkan dari budaya tersebut sehingga ia dapat lebih dipenuhi dengan Roh Kudus.

Ini adalah langkah penting dalam pertobatan bagi semua umat Allah, meninggalkan diri sendiri dan hanya mengandalkan Allah.

Renungkan: Dapatkah Anda memikirkan saat Anda merasa siap untuk melakukan sesuatu yang besar dan tidak menyadari betapa “tidak siapnya” Anda? Datanglah kepada Allah terlebih dahulu sebelum Anda pergi ke medan perang!

Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, maka Ia akan meninggikan kamu. Yakobus 4:10.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *