Amazingfacts.id: Pasangan dinamis Hukum dan Injil tidak dapat dipisahkan. Di dalam Kristus, kemurahan dan kebenaran bersatu; kebenaran dan kedamaian saling melekat.
pertobatan dari dosa
Injil tidak mengabaikan kewajiban yang harus dijalankan pria dan wanita kepada Allah. Injil adalah hukum yang dihamparkan, tidak kurang tidak juga lebih. Injil tidak memberikan ruang lebih besar kepada dosa daripada hukum Taurat.
Hukum Taurat mengarah pada Kristus; Kristus menunjuk pada Hukum Taurat. Injil memanggil kita untuk bertobat. Pertobatan terhadap apa? Terhadap dosa. Dan apakah dosa itu? Itu adalah pelanggaran hukum Taurat.
Oleh sebab itu Injil memanggil orang-orang berdosa keluar dari pelanggaran mereka kembali menuju penurutan kepada Hukum Taurat Allah. Yesus di dalam kehidupan dan kematianNya mengajarkan penurutan yang paling taat.
tipu daya setan
Ia mati, yang benar untuk yang tidak benar, yang tidak bersalah bagi yang bersalah, agar kehormatan hukum Allah dipelihara, dan umat manusia tidak sama sekali binasa. Pekerjaan keselamatan baik dalam Perjanjian Lama maupun Baru adalah sama.
Setan sedang bekerja dengan segala tipu dayanya untuk menjerat dunia. Ia akan membuat mereka percaya bahwa pengorbanan besar ini dilakukan untuk meniadakan hukum Allah. Ia menggambarkan Kristus bertentangan dengan hukum pemerintahan Allah di surga dan di bumi.
Tetapi Yang Mahatinggi di dunia memiliki hukum untuk mengatur makhluk-makhluk surgawi dan keluarga manusiaNya, dan kematian AnakNya menetapkan kekekalan hukum itu melampaui segala keraguan. Allah tidak bermaksud menyimpang dari standar agung kebenaranNya.
standar karakter yang benar
Oleh standar ini Ia dapat menetapkan apa karakter yang benar itu. Penting agar setiap makhluk cerdas memahami prinsip-prinsip hukum Allah. Kristus melalui Rasul Yakobus menjelaskan: “Barangsiapa yang menuruti seluruh hukum, namun melanggar salah satunya, maka ia bersalah atas semuanya.”
Perkataan ini diucapkan setelah kematian Kristus; oleh sebab itu hukum mengikat semua orang di masa itu. Ketika terang kebenaran turun ke atas pikiran orang-orang, dan mereka sepenuhnya mengerti persyaratan Allah dan menyadari besarnya pelanggaran mereka.
Maka mereka akan mengubah cara-cara mereka, menjadi setia kepada Allah melalui kekuatan yang diperoleh dari Juruselamat mereka, dan hal ini akan menuntun pada satu kehidupan yang baru dan lebih murni yaitu hidup dengan terus bergentung pada Allah.
Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Galatia 3:21.
-Suara Hati Nurani Hlm. 286-