Permen Life Savers yang gagal saat dipasarkan disebut Malt-O-Milk. Diperkenalkan pada tahun 1920, permen itu tidak diterima dengan baik oleh publik dan dihentikan setelah beberapa tahun.
Pada suatu saat dalam hidup Anda, Anda mungkin pernah merasakan permen bulat kecil yang disebut “Life Savers.” Permen kecil berbentuk cincin dan permen rasa buah ini disajikan dalam gulungan yang dibungkus dengan aluminium foil. Clarence Crane menciptakannya pada tahun 1912 sebagai “permen musim panas” yang tidak akan meleleh seperti halnya cokelat. Nama mereka berasal dari kemiripan bentuknya dengan pelampung, yang digunakan untuk menyelamatkan orang yang jatuh ke laut dari kapal.
Pelampung penyelamat sudah ada jauh sebelum tahun 1912—yakni jenis yang digunakan untuk menyelamatkan orang supaya tidak tenggelam. Beberapa percaya “cincin kisby” pertama kali ditemukan oleh Thomas Kisbee (1792-1877), seorang perwira angkatan laut Inggris. Saat ini, banyak pelampung yang benar-benar memiliki penggerak air asin yang menyebabkan lampu menyala di dalam pelampung, memudahkan penyelamatan malam. Rasul Paulus pasti menghargai pelampung penyelamat seperti itu saat kecelakaan kapal menimpanya. Saat dibawa dengan kapal ke Roma sebagai tahanan, dia memperingatkan awak kapal agar tidak berlayar selama musim badai karena akan mempertaruhkan kapal dan nyawa penumpangnya.
Nasihatnya yang bijaksana diabaikan. Seorang malaikat memberi tahu Paulus bahwa semua orang akan selamat tetapi kapal itu akan hancur. Seperti yang diperkirakan, kapal itu kandas dan pecah berkeping-keping. Penumpang segera mulai melompat ke laut dan berpegangan pada papan dan kargo yang mengambang. Mungkin ini adalah referensi terdekat dalam Alkitab untuk pelampung penyelamat!
Ayat kita pagi ini menggambarkan ‘kebijaksanaan’ sebagai penyelamat yang akan menjaga kita melewati badai kehidupan. Kita juga diberi tahu bahwa ‘kebijaksanaan’ akan membuat kita tetap aman. Pengetahuan yang berasal dari Allah membantu kita membuat keputusan yang bertanggung jawab. Seperti pelampung yang baik, kita dapat bergantung pada kebenaran yang kita temukan dalam Kitab Suci untuk melindungi kita dari membuat pilihan yang bodoh. Berpegang teguh pada filosofi duniawi hanya akan menenggelamkan kita. Tetapi seperti kata-kata malaikat kepada Paulus, hikmat dan ketaatan akan memberi kita daya apung surgawi.
Jika Anda stress saat mencoba membuat keputusan penting, carilah hikmat Kitab Suci. Pelajari Alkitab Anda untuk mendapatkan jawaban. Gunakan konkordansi Anda dan ikuti kebenaran yang Anda temukan. Seperti penyelamat, hikmat Tuhan akan menyelamatkan kehidupan Anda.
Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu; kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau. Amsal 2:10-11.
-Doug Batchelor-