Dalam cemburuKu dan dalam api kemurkaanKu Aku akan berfirman, pada hari itu pasti terjadi gempa bumi yang dahsyat di tanah Israel. Yehezkiel 38:19
Saya melihat beberapa orang dengan iman yang kuat dan seruan menderita, memohon pada Allah. Wajah mereka pucat dan tampak sangat kebingungan, pertanda pergumulan dalam batin mereka. Keteguhan dan kesungguh-sungguhan yang besar terbayang pada wajah mereka; butir-butir keringat yang besar jatuh dari dahi mereka. . . .
Malaikat-malaikat jahat mengelilingi, membuat kegelapan terhadap mereka untuk menghalangi mereka supaya tidak melihat Yesus, sehingga mata mereka dapat dialihkan kepada kegelapan yang mengelilingi mereka, dan dengan demikian mereka akan tidak mempercayai Allah dan bersungut terhadapNya. Satu-satunya keselamatan bagi mereka ialah tetap mengarahkan mata mereka ke atas. Malaikat-malaikat Allah bertanggung jawab atas umatNya: dan ketika udara beracun yang terdiri atas malaikat-malaikat jahat mendesak di sekeliling orang-orang yang kebingungan ini, maka malaikat-malaikat sorga tanpa henti-hentinya mengipaskan sayap mereka kepada orang-orang ini untuk mengusir kegelapan yang pekat.
Ketika orang-orang yang berdoa terus dengan sungguh-sungguh menyatakan seruan mereka, sewaktu-waktu seberkas cahaya dan Yesus datang kepada mereka, untuk memberanikan hati mereka dan menyinari wajah mereka. Saya melihat ada, yang tidak ikut serta dalam pekerjaan menderita dan memohon ini. Mereka tampaknya tidak peduli dan lalai. . . . Malaikat-malaikat Allah pergi menolong orang-orang yang berdoa dengan sungguh-sungguh. . . . Tetapi malaikat-malaikatNya meninggalkan mereka yang tidak berusaha untuk menolong diri mereka sendiri, dan saya tidak lagi melihat mereka.
Saya menanyakan arti dari penggoncangan yang saya lihat dan ditunjukkan kepadaku bahwa itu adalah akibat dari kesaksian langsung yang dibutuhkan oleh nasihat Saksi yang Benar kepada orang Laodikea. . . .
Perhatian saya beralih kepada rombongan yang telah saya lihat, yang digoncang dengan hebatnya. . . . Rombongan malaikat pengawal di sekeliling mereka telah dilipatgandakan, dan mereka ditudungi dengan perisai dari kepala sampai ke kaki mereka. . . .
Saya mendengar mereka yang ditudungi perisai membicarakan kebenaran dengan kuasa yang besar. Itu berhasil. . . . Saya menanyakan apa yang membuat perubahan yang besar ini. Seorang malaikat menjawab: “Itu adalah hujan akhir, yang menyegarkan dan hadirat Tuhan, seruan nyaring dari malaikat yang ketiga.”
Maranata Hal.201