Tahukah Anda bahwa setelah 48 tahun kaleng pertama kali diperkenalkan, baru pembuka kaleng ditemukan? Sampai saat itu, kaleng dibuka dengan palu dan pahat. Kaleng sebagai pengawet makanan dipatenkan pada tahun 1810 oleh seorang warga London, Peter Durand. Hanya satu tahun sebelumnya, pembuat manisan Prancis Nicolas Appert telah memperkenalkan metode pengalengan makanan dengan menyegel makanan yang dipanaskan dengan rapat di dalam botol atau toples anggur kaca.
Dia tidak bisa menjelaskan mengapa makanan tetap segar, tetapi ide cemerlangnya memenangkan hadiah 12.000 franc dari Napoleon. Appert membantu pasukan Napoleon dengan makanan kalengnya sementara Durand memasok Angkatan Laut Kerajaan dengan makanan kaleng. Tetapi pengalengan timah tidak diadopsi secara luas sampai tahun 1846, ketika sebuah mesin ditemukan yang meningkatkan produksi kaleng dari enam kaleng per jam menjadi 60 kaleng.
Namun, sampai saat itu tidak ada pembuka kaleng sehingga label pada kaleng akan berbunyi: “Potong bagian atasnya dengan pahat dan palu.” Pembuka kaleng akhirnya ditemukan pada tahun 1858 oleh Ezra Warnet. Tapi pembuka kaleng belum menjadi populer selama 10 tahun sampai ketika pembuka kaleng diberikan secara gratis bersama daging sapi kalengan.
Pembuka kaleng dua roda, ditemukan pada tahun 1925, dan tutup pop-top, ditemukan di Prancis pada tahun 1959. Sejak kaleng aluminium muncul pertama kali di Amerika pada tahun 1953, sekitar 74 juta ton kaleng aluminium (sekitar 3 triliun kaleng) telah diproduksi. Bila kaleng hasil produksi ini diurutkan dari ujung ke ujung, mereka bisa mencapai bulan dan kembali ke bumi hingga sekitar 500 kali! Namun, sekitar seperempat dari semua kaleng ini didaur ulang, yakni sekitar 9 juta kaleng setiap jam. Itu adalah kabar baik jika Anda mempertimbangkan bahwa dibutuhkan sekitar 200 tahun bagi kaleng aluminium yang terkubur dapat terurai.
Tahukah Anda bahwa Alkitab mengajarkan bahwa tidak peduli berapa lama orang Kristen dikuburkan, ketika kuburan mereka terbuka, mereka akan muncul dengan tubuh yang baru? Kita diberikan contoh bagaimana itu terjadi ketika kita membaca kisah Lazarus yang dibangkitkan dari kematian oleh Yesus. Ketika Kristus berdiri di depan makam sahabat-Nya yang telah meninggal, Yesus meminta agar batu yang menghalangi pintu itu digulingkan.
Perhatikan apa yang terjadi: “Marta, saudara perempuan dari orang yang telah mati itu, berkata kepada-Nya, ‘Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.” (Yohanes 11:39). Tuhan tidak membutuhkan alat khusus untuk membuka kuburan di mana tubuh telah berubah menjadi debu. Dengan suara malaikat agung dan dengan terompet Tuhan, orang mati akan bangkit.
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. 1 Tesalonika 4:16.
-Doug Batchelor-