Pada tahun 1803, John Colter dikontrak oleh Lewis dan Clark untuk bergabung dengan mereka dalam ekspedisi epik, karena kemampuannya yang luar biasa untuk berburu hewan liar. Suatu kali, saat berburu di daerah yang dihuni oleh orang Indian Blackfoot, Colter tertangkap. Mereka menelanjanginya dan bertanya apakah dia bisa berlari. Dia memberi tahu penduduk asli bahwa dia lebih lambat dari siput namun sebenarnya dia adalah salah satu pelari tercepat di seluruh wilayah Kentucky. Pasukan Indian Blackfoot memberi isyarat padanya untuk lari menyelamatkan nyawanya. Dia melompat lambat sekitar 200 yard, dan kemudian melakukan lari dengan kencang. Setelah sekitar dua mil berlari, hanya ada satu prajurit Blackfoot yang sangat dekat mengejarnya. Colter berhenti begitu cepat, sehingga prajurit itu hampir tersandung padanya. Dia dengan cepat membunuhnya dan menghindari prajurit Blackfoot lainnya.
Pada satu tempat dalam perjalanan menuju pos perdagangan, dia menemukan wilayah Yellowstone. Ketika dia menggambarkan geyser dan hal-hal yang menakjubkan yang dia lihat, para pemburu lainnya mengejeknya dengan menyebut wilayah itu “Neraka Colter.” Hebatnya, dia lolos dari penangkapan lainnya dan kemudian kembali ke Missouri, di mana dia menikah, menetap dan bertani. Colter adalah tetangga Daniel Boone. Ketika Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Inggris Raya pada tahun 1812, Colter mendaftar dan bertempur di bawah komando putra Daniel Boone, Nathan.
Sayangnya, setahun kemudian dia meninggal karena sakit saat membela negaranya. Jenazahnya dikirim kembali ke Missouri. Namun, istrinya terlalu miskin untuk memakamkannya dengan layak, jadi dia meninggalkannya terbaring begitu saja di kabin mereka lalu pindah ke rumah saudara laki-lakinya. Tubuh pahlawan yang terlupakan ini terus terbaring di kabin terpencil ini selama 114 tahun ke depan, saat kabin perlahan-lahan hancur di sekelilingnya.
Jawara ekspedisi Lewis dan Clark dan pionir wilayah Yellowstone ini hampir hilang dari sejarah sampai tahun 1926, ketika reruntuhan kabin ditemukan dengan tulang-belulangnya, serta kantong kulit yang menuliskan namanya. Setelah itu, jenazahnya dikumpulkan dan dikuburkan dengan terhormat di tebing di New Haven yang menghadap ke Sungai Missouri.
Tahukah Anda bahwa Alkitab berbicara tentang seorang pahlawan yang menunda penguburan selama lebih dari 200 tahun setelah kematiannya? Yusuf membuat anak-anak Israel berjanji untuk membawa tulang-tulangnya kembali ke Tanah Perjanjian. Imannya sangat kuat bahwa Tuhan pada suatu hari akan memimpin umat-Nya keluar dari Mesir dan membawa mereka dalam ekspedisi lintas negara yang akan membawa mereka pulang.
Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: “Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.” Kejadian 50:25.
-Doug Batchelor-