Kemurahan Hati

PERSEMBAHAN : MENURUT KERELAAN HATI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” 2 Korintus 9:7

Setiap orang yang menanam benih pasti berharap pada saatnya ia akan mendapatkan panenan. Tapi seringkali terjadi kita menanam benih yang baik, tetapi mengapa hasil panen kita menjadi berasa masam? Ini seperti tertulis “Apakah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?” (Yesaya 5:4). Jika demikian halnya, adakah yang salah dengan taburan kita? Mungkin kita berkata, “Aku sudah banyak menolong orang lain; aku jadi donatur pembangunan gereja,” dan lain-lain. Sedikit motivasi kita saat menanam atau menabur benih tersebut!

Kalau kita menabur dengan hati yang tidak baik: bersungut-sungut, sedih hati, terpaksa dan memiliki motivasi yang salah, hasil tuaian kita juga tidak baik. Sikap hati kita saat menabur adalah penentu bagi benih yang kita taburkan. Seorang janda miskin memberikan dua peser uangnya ke dalam peti persembahan dan persembahannya itu menyenangkan hati Tuhan. Memang jumlah benih yang ditabur janda itu sangat sedikit jika dibandingkan dengan persembahan orang kaya, tapi ia memberinya dengan sepenuh hati dan dan seluruh nafkahnya. Benih yang baik, hati yang baik dan motivasi yang baik akan menghasilkan tuaian yang baik pula. Banyak orang Kristen yang ingin diberkati melimpah tapi tidak mau menabur dan suka menunda-nunda waktu untuk menabur dengan berkata, “penghasilanku pas-pasan, aku belum bisa memberi; aku belum digerakkan oleh Roh Kudus” dan sebagainya. Itu hanyalah alasan bagi orang-orang yang tidak mau menabur atau sengaja menghindarkan diri dari hukum menabur.

Orang yang malas menabur jangan pernah berharap tuaian! Apabila kita ingin menanam atau menabur, milikilah hati yang baik. Setiap kita pasti tidak ingin menuai buah yang masam, bukan? Penabur benih yang baik pada saatnya akan menuai hasil yang baik pula.

“Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.” Amsal 3:9-10

Pdt. Sonny Situmorang – Let Your Light Shine, hlm. 305

Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *