Browsing: Renungan Harian
Kemudian daripada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Wahyu 18:1 Malaikat yang…
Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurnaN dan segera. Roma 9:28 Dalam nubuatan tentang kebinasaan Yerusalem Yesus berkata: “Dan karena makin…
Dan malaikat … bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya … tidak akan ada penundaan lagi. Wahyu 10:5,6 Pekabaran Wahyu 14, memberitakan bahwa saat penghakiman Allah…
“Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” Lukas 18:8. Kegelapan rohani menutupi bumi dan kegelapan pekat menudungi bangsa-bangsa. Banyak orang…
“Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” 2 Petrus 1:21 Ada keanekaragaman pada sebatang pohon,…
“Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya” (Galatia 6:15).
Kasih karunia Yesus Kristus saja dapat mengubah hati yang membatu menjadi hati yang lembut dan membuatnya hidup bagi Allah. Pria dan wanita dapat melakukan perbuatan baik di mata dunia; pencapaian-pencapaian mereka boleh banyak dan diagungkan dalam pandangan orang lain, tetapi semua talenta, semua keahlian, semua kemampuan dunia, akan gagal mengubah karakter dan membuat anak yang berdosa menjadi anak Allah, ahli waris surga. Kita tidak memiliki kekuatan untuk membenarkan jiwa, untuk menyucikan hati….
“Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat Ilahi” (2 Petrus 1:4).
Kristus adalah mata air terbuka, sumber mata air yang tak ada habishabisnya, dari mana semua orang dapat minum dan minum lagi, dan selalu menemukan persediaan yang baru…. Karena Allah telah memberikan harta surga dalam pemberian Anak-Nya yang tunggal, bagaimana mungkin orang berdosa selamat dengan mengabaikan keselamatan yang begitu besar dan menyia-nyiakan pemeliharaan agung dari Allah? Keadilan Allah diperlihatkan dalam penghukuman semua orang yang pada akhirnya tak mau bertobat dan tak percaya. Tidak akan ada pembebasan bagi orang berdosa yang dengan sengaja menolak dan mengabaikan keselamatan yang demikian besar.
“Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya” (Filipi 3:8).
Mengasihi Allah di atas segalanya dan sesama kita sebagaimana diri kita sendiri, itu berarti menuruti empat perintah pertama dan enam perintah terakhir. Allah telah memberikan kepada kita ladang luas untuk bekerja; dan dalam melakukan pekerjaan yang dipercayakan Allah, kita tidak akan mengangkat diri kita tetapi akan meninggikan Kristus. Kita akan memelihara kasih kepada Allah dan kasih kepada saudara-saudara kita dan kepada semua orang. Kasih akan segera padam dari hati jika dibiarkan tanpa dipupuk; kita hanya dapat menjaga kasih Ilahi dalam jiwa dengan melakukan perkataan Tuhan. Kita tidak dapat menuruti hukum Allah kecuali kita memberikan kasih sayang tak terbagi pada Pencipta dan Penebus kita. Tidaklah mungkin menuruti enam hukum terakhir kecuali kita menuruti empat hukum pertama….
“Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentianNya masih berlaku” (Ibrani 4:1).
Yesus, Juruselamat kita yang berbelas kasih, adalah jalan, kebenaran, dan kehidupan. Mengapa kita tidak mau menerima tawaran-Nya yang ramah terhadap kemurahan, mempercayai janji-janji-Nya, dan tidak membuat jalan kehidupan begitu sulit? Saat kita menempuh jalan indah yang dihamparkan Tuhan untuk kita jalani, hendaklah kita tidak melakukannya dengan keraguraguan dan prasangka suram dan menempuh jalan dengan bersungut-sungut dan mengerang, seolah dipaksa melakukan tugas yang tak menyenangkan dan berat.
“Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak” (Galatia 3:21).
Hukum dan Injil tidak dapat dipisahkan. Di dalam Kristus, kemurahan dan kebenaran bersatu; kebenaran dan kedamaian saling melekat. Injil tidak mengabaikan kewajiban yang harus dijalankan pria dan wanita kepada Allah.