ORANG ORANG JAHAT MENGAKUI KEADILAN ALLAH

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

afsg12-3Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Karena ada tertulis: Demi Aku hidup, demikianlah firmat Tuhan, semua orang akan bertekut lutut di hadapanKu dan semua orang akan memuliakan Allah. Roma 14:10,11

Seolah-olah terpesona, orang-orang jahat memandang pada upacara penobatan Anak Allah. Mereka melihat loh batu hukum ilahi di tanganNya, undang-undang yang mereka telah hinakan dan langgar. Mereka menyaksikan letupan kekaguman, kegembiraan dan penghormatan yang keluar dari orang-orang selamat; dan sementara gelombang lagu mengalum menerusi orang banyak di luar kota itu, dan dengan serentak berseru, “Besar dan ajaib segala pekerjaanMu, ya Tuhan, Allah Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalanMu, ya Raja segala bangsa” (Wahyu 15:3); dan mereka tersungkur, menyembah Raja hidup.

Tampaknya Setan lumpuh sesaat ia memandang kemuliaan dan kebesaran Kristus. Ia yang suatu kali pernah menjadi seorang kerub yang menaungi mengingat kapan waktunya ia telah jatuh. Seorang serafim yang berkilau-kilauan, “bintang fajar;” betapa diubahkan, betapa direndahkan! Dari musyawarah di mana suatu kali ia seorang yang dihormati, ia diusir selama-lamanya. Ia melihat yang lain kini sedang berdiri dekat Bapa, menyelubungi dengan kemuliaanNya. Ia telah menyaksikan mahkota diletakkan di atas kepala Kristus oleh seorang malaikat yang tinggi perawakannya dan mulia, dan ia mengetahui bahwa kedudukan tinggi dari malaikat ini boleh jadi miliknya.

Ia terkenang akan rumah tempat tinggalnya yang tidak mengenal dosa dan murni…. Sementara Setan memandang kerajaannya, maka ia melihat hasil pekerjaannya hanyalah kegagalan dan kehancuran. …

Waktunya kini sudah tiba bilamana pemberontakan akhirnya kalah, dan sejarah serta tabiat Setan dibukakan. Dalam usahanya yang terakhir menrurunkan Kristus dari takhta, membinasakan umatNya, dan memiliki kota Allah, maka kedok si penipu yang ulung itu dibukakan lebar-lebar. Mereka yang sudah berseatu dengan dia melihat kegagalan pekerjaannya. … Dialah sasaran kebencian semesta alam.

Setan melihat bahwa pemberontakan yang timbul dari dorongan hati sendiri itu tidak memantaskan dia untuk sorga. Ia telah melatih tenaganya untuk berperang melawan Allah; baginya kesucian, kedamaian, keselarasan dengan sorga merupakan siksaan yang amat menyakitkan. Tuduhan-tuduhannya terhadap rahmat dan keadilan Allah kini sudah berhenti. Celaan yang dilemparkannya kepada Yehova sama sekali ditimpakan kepadanya. Dan kini Setan bertekuk lutut serta mengakui keadilan hukuman yang dijatuhkan kepadanya.

 

Maranata Hal. 345 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *