Selamat Tahun Baru! Tahun lama telah berlalu, dan 2026 telah tiba! Saya harap, saat 2025 berakhir, Anda sempat merenung dan memikirkan kembali tahun lalu serta resolusi Tahun Baru Anda. Banyak orang melanggar resolusi mereka tidak lama setelah membuatnya. Faktanya, dalam penelitian ilmiah (ya, ada penelitian tentang ini), saya menemukan statistik yang mengejutkan dan mengkhawatirkan: 80 persen dari semua resolusi dilanggar pada pertengahan Februari!
“Semua ini adalah resolusi yang bagus; dan, terus terang, saya tidak tahu mana yang paling penting.”
Angka-angka ini benar-benar mengerikan! Jadi, mari kita pertimbangkan pertanyaan penting: Menurut Anda, resolusi mana yang paling penting? Menjaga kebugaran tubuh? Mengelola keuangan dengan lebih baik? Mendapatkan pekerjaan yang lebih baik? Membangun hubungan yang lebih baik dengan keluarga/teman? Meningkatkan kesehatan emosional? Pindah ke tempat lain? Semua ini adalah resolusi yang bagus; dan, terus terang, saya tidak tahu mana yang paling penting.
Tetapi saya tahu mana yang seharusnya paling penting. Resolusi paling penting adalah memperbaiki hubungan kita dengan Yesus! Jika kita melakukannya dengan baik, dengan kuasa dan pertolongan Roh Kudus Allah, bukan hanya kita akan memiliki kesempatan lebih besar untuk menepatinya dengan benar, tetapi Roh Kudus-Nya juga akan memampukan kita untuk mengevaluasi dan memahami apa yang terjadi dalam hidup kita, serta apa yang perlu disempurnakan agar kita dapat mengoptimalkan pengaruh hidup kita bagi-Nya.
Memasuki tahun 2026, mengapa tidak membuat resolusi Tahun Baru yang baru, dan, seperti Rasul Paulus, bertekad untuk menjadikan mengenal Yesus lebih baik sebagai resolusi utama kita? Inilah yang ditulisnya: “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” (Filipi 3:7-10).
Tahun ini, hari ini, dan setiap hari, mari jadikan resolusi Paulus sebagai resolusi kita sendiri: untuk lebih mengenal Yesus, mencintai Yesus, dan hidup dalam Yesus! Ini akan menjadi resolusi Tahun Baru terbaik yang pernah kita buat.






