ROY DARI REGGAE KEPADA YESUS – BAGIAN 1

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Ketika Roy diberhentikan dari militer, dia diberitahu, “Anda memiliki masalah sikap dan tidak mau mengikuti aturan.”

Anak Yang Nakal

Tumbuh besar di New York City (NYC), Roy adalah seorang anak yang nakal dan selalu terlibat masalah. Meskipun orang tuanya menyuruhnya pergi ke gereja, dia tidak pernah benar-benar terhubung dengan Tuhan. Namun dia merasa di dalam hatinya bahwa ada alasan untuk keberadaannya.

“Dalam pelatihan dasar, saya terlibat perkelahian di minggu pertama. Saya masih ‘pelangi’ dan bahkan belum menerima seragam,” kenang Roy. “Untungnya, salah satu instruktur latihan menyukai saya dan membebaskan saya dari hukuman.”

Enam tahun berikutnya dalam dinas militer tidak mengubah keadaan. Kini, narkoba dan alkohol tidak terjadi di berbagai tempat dimana dia ditempatkan – Colorado, Florida, dan Jerman.

Ada Sesuatu Yang Hilang

Setelah bertugas, Roy tinggal di Florida dan kemudian pindah kembali ke NYC. Dia telah berhenti minum-minuman keras dan narkoba, tetapi masih bergelut dengan perkelahian. Teman-teman lamanya membuatnya terlibat dalam penyelundupan narkoba. Suatu hari ibunya berkata, “Sudah cukup! Kamu harus mencari pekerjaan.” Maka ia pun melakukannya.

“Keluarga saya berasal dari Honduras dan Jamaika, jadi saya tumbuh dalam budaya ini dan menyukai musik reggae,” jelas Roy. “Saya telah menjadi deejay selama bertahun-tahun, jadi ketika rekan saya di tempat kerja mengatakan bahwa dia juga seorang disc jockey, saya bergabung dengan timnya.”

Roy menyukai pekerjaan sampingan barunya sebagai DJ di NYC. Dia bekerja di beberapa klub malam besar dan bergaul dengan artis-artis hip-hop populer dan mengenal hampir semua musisi Reggae pada saat itu. Dia juga dipekerjakan oleh stasiun radio kulit hitam terbesar di NYC untuk acara Reggae.

Pekerjaannya sehari-hari dibayar dengan baik, tetapi ada sesuatu yang hilang. “Dalam daftar keinginan saya, saya berniat untuk suatu hari nanti menemukan sebuah gereja untuk didatangi. Beberapa gereja yang saya kunjungi tidak saya sukai. Selain itu, saya terlalu sibuk berpesta dan bersenang-senang. Namun, jauh di lubuk hati saya, saya tahu ada sesuatu yang hilang dalam hidup saya.”

Renungkan: Pernahkah ada saat dalam hidup Anda ketika Anda merasa ada sesuatu yang hilang? Yesus berjanji untuk mengisi kekosongan terdalam di dalam hati kita.

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya? Markus 8:36.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *