“Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.” Bilangan 21:9.
“Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:14,15.
Apa yang akan Roh Kudus berikan kepada orang-orang yang merasakan kebutuhan mereka akan pertolongan dari Allah?
“Dia yang paling mendalam merasakan kebutuhannya atas bantuan ilahi akan memohon untuk itu, dan Roh Kudus akan memberikan kepadanya pandangan akan Yesus yang akan menguatkan dan mengangkat jiwa. Dari persekutuan dengan Kristus, ia akan pergi bekerja bagi mereka yang sementara binasa dalam dosa mereka. Dia diurapi untuk misinya, dan dia berhasil di mana banyak orang yang terpelajar dan pintar secara intelek akan gagal.” Desire of Ages, hal. 436.
Apakah dengan merenungkan Kristus membuat saya akan merasakan lebih seperti seorang Kristen?
“Hidup di dalam Kristus adalah hidup dengan ketenangan. Mungkin tidak ada ekstasi (meluapnya) perasaan, tetapi harus ada kepercayaan yang damai dan kekal. Harapan Anda tidak pada diri sendiri, melainkan dalam Kristus. Kelemahan Anda bersatu dengan kekuatan-Nya, ketidaktahuan Anda dengan kearifan-Nya, kerapuhan Anda dengan kekuatan abadi-Nya. Jadi Anda seharusnya tidak melihat kepada diri sendiri, tidak membiarkan pikiran berkutat pada diri sendir, tapi melihat kepada Kristus. Biarkan pikiran berkutat pada kasih-Nya, pada keindahan, kesempurnaan, karakter-Nya. Kristus dalam penyangkalan diri-Nya, Kristus di dalam merendahkan diri-Nya, Kristus dalam kasih-Nya yang tak tertandingi ini adalah subjek untuk perenungan jiwa. Dengan mencintai-Nya, meniru-Nya, bergantung sepenuhnya kepada-Nya, Anda diubah menjadi serupa dengan-Nya. “Step to Christ, hal. 70. 71.
Apa rahasia sukses dalam pengalaman Kekristenan?
“Tidak dalam Pendidikan kita, tidak dalam kedudukan kita, tidak dalam jumlah atau talenta yang dipercayakan, tidak dalam kemauan manusia, terdapat rahasia kesuksesan. Merasa tidak mampu, kita merenungkan Kristus, dan melalui Dia yang adalah kekuatan di atas segala kekuatan, pikiran di atas segala kekuatan, pikiran diatas segala pikiran, yang rela dan menurut akan mendapatkan kemenangan demi kemenangan.” Christ Object Lesson, hal. 404.
Apakah merenungkan Kristus merupakan bagian penting dari pekabaran malaikat ketiga (Wahyu 14:9-11)?
“Tuhan dalam rahmat-Nya yang besar mengirim pekabaran yang paling berharga bagi umat-Nya melalui saudara Waggoner dan Jones. Pekabaran ini adalah untuk lebih menonjolkan di hadapan dunia tentang Juruselamat yang tersalib, korban bagi dosa-dosa seluruh dunia. Ini menyatakan pembenaran melalui iman dengan penuh kepastian. Pekabaran ini mengundang orang-orang untuk menerima kebenaran Kristus, yang dinyatakan di dalam penurutan kepada segala perintah Allah. Banyak yang telah kehilangan pandangan Yesus. Mereka perlu untuk mengarahkan pandangan mereka kepada pribadi ilahi-Nya, rahmat-Nya, dan kasih-Nya yang tak berubah bagi keluarga manusia. Semua kuasa diberikan ke tangan-Nya agar Dia dapat mengeluarkan pemberian yang limpah kepada manusia, memberikan karunia kebenaran-Nya sendiri yang tak ternilai kepada agen manusia yang tak berdaya. Ini adalah pekabaran yang diperintahkan Allah untuk diberikan kepada dunia. Ini adalah pekabaran malaikat ketiga, yang akan disampaikan dengan suara nyaring, dan disertai dengan pencurahan Roh-Nya dalam jumlah besar ….
Kecuali dia menjadikan pekerjaan hidupnya untuk memandang kepada Juruselamat yang tersalib, dan dengan iman dia menerima rahmat yang merupakan kesempatan istemewanya untuk tuntut, orang berdosa tidak bias diselamatkan sama seperti Petrus bias berjalan di atas air hanya ketika ia terus mengarahkan pandangan matanya kepada Yesus.” Testimonies to Ministers, hal. 91-93.
Seberapa sering kita harus mencurahkan waktu untuk memandang Kristus?
“Jika kita mau memasuki kota Allah, dan melihat Yesus dan kemuliaan-Nya, kita harus terbiasa memandang-Nya, kita harus terbiasa memandang-Nya dengan matai man kita di sini. Perkataan dan karakter Kristus harus sering menjadi pokok pikiran dan pembicaraan kita, dan setiap hari sebagian waktu kita harus diasingkan secara khusus untuk meditasi dan doa atas tema-tema sakral ini.” The Sanctified Life, hal. 92.
Kapan waktu terbaik untuk merenungkan Kristus dalam kegiatan sehari-hari kita?
“Ketika Anda bangun di pagi hari … Tunggu daun dari pohon kehidupan. Ini akan memenangkan dan menyegarkan Anda, mengisi hatimu dengan damai dan sukacita. Pusatkan pikiran Anda kepada sang Juruselamat. Menyingkirlah dari hiruk pikuk dunia dan duduk di bawah bayang-bayang Kristus. Kemudian, di tengah hiruk pikuk pekerjaan setiap hari dan konflik, kekuatan Anda akan diperbarui. Adalah sesuatu yang positif yang kita butuhkan untuk duduk sesekali dan berpikir bagaimana Juruselamat turun dari surga, dari takhta Allah, untuk menunjukkan apa yang manusia dapat capai jika mereka menyatukan kelemahan mereka dengan kekuatan-Nya.” Review and Herald, Jan 5, 1911.
Kesimpulan: Memandang Kristus hari demi hari adalah rahasia kesuksesan dalam pengalaman Kristen. Ini adalah dasar dari pekabaran malaikat ketiga. Kasih-Nya, penyangkalan diri, kerendahan hati, kesabaran, dan kesucian, semua harus dijaga di mata pikiran sehingga kita akan diubah menjadi serupa dengan-Nya. Hal ini mungkin tidak menghasilkan perasaan yang meluap-luap, tetapi ini akan memberikan kepada orang Kristen sebuah kepercayaan penuh damai dan kekal. Dalam pengakuan yang rendah hati akan kebutuhan kita untuk tetap focus pada Yesus, saya mengundang Anda untuk membuka kita suci dan masuk dalam perenungan kasih tak tertandingi Kristus.
Disaat mencari jawaban ttg perkara kehidupan, sya membaca artikel ini (pda hri Sabat) dan mendapat jawaban-Nya. Terima Kasih, Tuhan Yesus memberkati
Amin. Terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus.