Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa. Lukas 21:36
Hari-hari dimana kita hidup khidmat dan penting. Roh Allah dengan perlahan-lahan tetapi pasti sedang ditarik dari bumi. . . .
Keadaan masalah-masalah di dunia menunjukkan bahwa kesusahan besar sudah berada di ambang pintu. Suratkabar-suratkabar harian penuh dengan petunjuk mengenai pertikaian yang mengerikan yang sebentar lagi akan terjadi. Perampokan berani sudah sering terjadi. Serangan-serangan sudah biasa. Pencurian dan pembunuhan terjadi di sana sini. Orang-orang milik iblis sedang mencabut nyawa pria dan wanita serta anak-anak kecil. Manusia telah menjadi gila dengan kejahatan, dan setiap jenis kejahatan yang dapat diterapkan.
Segala sesuatu dalam dunia berada dalam hasutan. Tanda-tanda zaman tidak menyenangkan. Peristiwa-peristiwa yang akan terjadi bayangannya telah kelihatan sebelumnya. Roh Allah sudah mulai ditarik dari bumi, dan bencana demi bencana terjadi di laut dan di darat. Angin topan, gempa bumi, kebakaran, banjir, pembunuhan dalam segala tingkat. … Dengan cepat manusia berbaris di bawah panji yang mereka telah pilih. Dengan tidak mengenal lelah mereka menunggu dan memperhatikan gerakan para pemimpin mereka. Terdapatlah mereka yang sedang menunggu dan memperhatikan serta bekerja untuk kedatangan Tuhan kita. Golongan yang lain sedang jatuh ke dalam barisan yang dipimpin oleh dia yang pertama murtad besar. Sedikit saja yang pereaya dalam hati dan jiwa bahwa kita menghadapi naraka yang harus dielakkan dan sorga yang harus dimenangkan.
Krisis diam-diam dan perlahan-lahan datang kepada kita. Matahari bersinar di langit, dan beredar seperti biasanya. . . . Manusia terus makan dan minum, menanam dan membangun, kawin dan mengawinkan. Para pedagang terus membeli dan menjual. Manusia sedang saling merongrong satu dengan yang lain, mencari kedudukan yang tertinggi. Para pencinta kepelisiran terus berbondong-bondong ke bioskop, balap kuda, naraka-naraka judi. Kesenangan tertinggi tercapai, namun saat pintu kasihan sebentar lagi akan ditutup, dan setiap perkara segera akanditentukan selama-lamanya. . . .
Dengan khidmat datanglah pada kita amaran yang telah berabadabad diberikan oleh Tuhan kita dari Gunung Zaitun: “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.”