Tempat kelahiran mitologis dewi cinta dan kecantikan Yunani, Aphrodite, yakni kota Paphos, penuh dengan penyembahan berhala. Untuk sementara, kota itu berfungsi sebagai ibu kota pulau. Saat ini, kota modern Paphos dianggap sebagai “museum terbuka” yang menampilkan Kastil Paphos—benteng Bizantium di pelabuhan—dan banyak reruntuhan bersejarah. Beberapa reruntuhan berisi mosaik besar dan indah, termasuk beberapa yang terkubur selama 16 abad.
Ketika mereka mencapai kota Paphos di Siprus, Paulus dan Barnabas mengalami masalah besar. Sergius Paulus, gubernur Romawi untuk wilayah itu, telah meminta para rasul datang untuk mengajarinya tentang Tuhan. Kitab Suci mengatakan dia ingin mendengar Firman Tuhan. Disini ada seorang pencari kebenaran, dan para rasul dengan senang hati melayani dia.
Tetapi seorang pria yang bersama dengan gubernur, seorang nabi palsu bernama Bar-Jesus (namanya cocok, bukan?), mencoba untuk menghentikan mereka dan berusaha untuk mencegah gubernur untuk percaya kepada Kristus.
Akhirnya, Paulus menegur tukang sihir itu dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan buta untuk sementara waktu. Pernyataan itu segera menjadi kenyataan. Terkagum-kagum dengan apa yang telah terjadi, dan “tercengang dengan ajaran Tuhan,” gubernurpun percaya.
Yesus adalah “Terang yang menerangi setiap orang.” Jika seseorang dengan tulus mencari kebenaran, Tuhan akan membuka jalan. Dia tidak akan membiarkan keadaan, hal, atau orang menghalangi jalan bagi jiwa yang mencari Dia.
Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu. Kisah Para Rasul 12:13.
-Doug Batchelor-
