“Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan Tuhan dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya” Yesaya 53:2.
Ini adalah kenyataan yang mengherankan, kalau Injil, yang berisi dengan tulisan mengenai kehidupan dan kematian Yesus orang Nazaret dalam keempat buku, dan tidak memberikan pujian satu kata pun terhadap penampilan-Nya yang sesungguhnya. Mereka tidak memberikan keterangan kepada kita tentang berapa tinggi-Nya, warna-Nya, mata-Nya, atau bentuk tubuh-Nya.
Ketika para produser Hollywood mencari gambar Yesus, seperti yang mereka lakukan dari waktu ke waktu, mereka memilih aktor yang tampan. Mereka yang sangat meninggikan masalah penampilan, tidak dapat membayangkan kalau Orang yang paling berpengaruh di dalam sejarah manusia, adalah Seorang yang berpenampilan buruk.
Dan mereka benar-benar salah. Tidak ada di dalam lnjil mana pun, atau siapa pun di dalam Alkitab, yang kita dapati menuliskan, bahwa orang-orang merasa tertarik kepada Yesus karena penampilan-Nya. Malahan sebaliknya, Yesaya menubuatkan kalau Mesias tidak akan memiliki keindahan atau kehebatan untuk menarik perhatian orang lain, tidak ada kualitas luar-Nya yang menyebabkan para pria atau wanita menginginkan bersama-Nya.
Nabi Samuel yang dikirim Allah untuk mengurapi raja Israel yang baru, telah belajar tentang pelajaran ini. “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang ada di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati” (1 Samuel 16:7). Dan Tuhan melewatkan semua anak-anak Isai yang lebih tua, yang tampak tampan, dan memilih anak yang paling muda, Daud, yang masih remaja.
Yesus bukanlah bintang film Hollywood. Semua bukti Alkitab menunjukkan kesimpulan bahwa di dalam penampilan, Dia hanya biasa-biasa saja. Sebuah komentar dari Ellen White, seperti yang dilaporkan oleh anggota-anggota keluarganya, membutuhkan dukungan. Ellen White menyebutkan sebuah lukisan tentang Yesus seperti yang paling serupa dengan apa yang dia lihat di dalam khayalnya. Dan di dalam lukisan itu Yesus sama sekali bukanlah bintang Hollywood.
Yesus tidak memiliki keindahan dari penampilan, tetapi kehidupan-Nya luar biasa! Hal itulah yang penuh keindahan. Dia tidak memiliki pembawaan sombong, namun perilaku luar biasa! Tidak pernah ada seorang manusia yang hampir menyerupai kebenaran agung-Nya, penuh dengan keadilan dan pengasihan, penuh kasih karunia dan kebenaran.
“Raja kemuliaan sangat merendahkan diri untuk menjelma menjadi manusia …. Kemuliaan-Nya diselubungi, agar kebesaran-Nya secara lahir jangan menjadi pokok perhatian. Ia menghindarkan segala pertunjukan secara lahiriah. Kekayaan, kemuliaan duniawi, dan kebesaran kemanusiaan sekali-kali tidak akan dapat menyelamatkan satu jiwa pun dari maut, Yesus bermaksud supaya tidak ada satu pun penarikan yang bersifat duniawi menarik orang ke samping-Nya. Hanya keindahan kebenaran semawilah yang mesti menarik orang-orang yang mau mengikut Dia” (Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 35).