APABILA DAMAI PERJALANANKU (IT IS WELL WITH MY SOUL)

Fakta dan Peristiwa
Mari bagikan artikel ini

Pengarang Naskah : Horatio G. Spafford, 1828-1888 Penggubah Lagu : Philip P. Bliss 1838-1876

Mazmur 46:2 Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.

Kedamaian hati melalui kepercayaan mutlak dalam kasih Tuhan merupakan bukti nyata iman seorang Kristen dewasa. Hanya dengan jenis keyakinan demikian kepada Bapanya yang di Surga ini sajalah maka Horatio Spafford setelah dilanda tragedi demi tragedi dapat berkata: “Baiklah, baiklah, bagiku.” Spafford pernah mengalami kedamaian dan keberhasilan dihari-hari penuh sukacita sebagai seorang pengacara sukses di Chicago. Ia adalah Ayah dari 4 orang anak perempuan, anggota aktif gereja Presbyterian, juga teman serta pendukung setia D. L. Moody dan para evangelis lainnya. Kemudian datanglah malapetaka demi malapetaka yang dimulai dengan kebakaran besar di Chicago pada tahun 1871 yang mengahabiskan investasi besar keluarga Spafford. Ketika pendeta Moody dan pembantu musiknya, Ira Sankey berangkat ke Inggris untuk evangelisasi, Spafford memutuskan untuk menyenangkan keluarganya dengan mengambil cuti bersama-sama keluarga di Inggris sekaligus membantu dalam evangelisasi Moody.

November 1873 Spafford begitu sibuk dengan pekerjaannya sehingga ia tidak dapat berangkat bersama istri dan 4 orang anak perempuannya: Magie, Tanetta, Annie, dan Bessie bersama kapal S. S. Ville du Havre. Namun ia berjanji akan segera menyusul mereka ke London. Pada jam 2.00 subuh tanggal 22 November 1873, kapal Perancis yang mewah ini ditabrak hampir putus menjadi 2 oleh kapal besi Inggris, Lochearn. Hanya dalam waktu 12 menit Ville du Havre tenggelam dengan korban 226 jiwa termasuk empat anak perempuan keluarga Spafford. Dalam kekacauan para penumpang Ny. Spafford menyaksikan keempat anaknya tenggelam. Ia sendiri tertimpa salah satu tiang kapal dan pingsan namun sadar kembali dan diselamatkan. Sembilan hari kemudian setelah semua orang selamat tiba di Cardiff, Wales, Ny. Spafford mengirim telegram kepada suaminya berbunyi: “Sendiri selamat.”

Segera Spafford berangkat menyusul istrinya ke London dengan kapal berikut. Dalam pelayaran dibulan Desember itu, ia diundang oleh kapten kapal ke kabinnya. Kapten berkata: “saya yakin betul bahwa ditempat inilah Ville du Havre tenggelam.” Malam itu Spafford tidak dapat tidur. Berjam-jam lamanya ia merenungkan dan mengingat akan anak-anaknya dan di tengah samudera Atlantik itu, dari dalam hatinya yang hancur, Spafford menulis lima bait lagu ini. Ketika ia bertemu dengan istrinya, Ny. Spafford berkata: “Saya tidak kehilangan anak-anak saya. Kita hanya berpisah untuk sementara.”

Tuan Spafford dan Philip Paul Bliss, seorang pemimpin biduan dan penggubahan lagu, adalah sahabat lama. Keduanya menjadi pembantu utama Moody dan Sankey. Atas permintaan Spafford, Bliss bersedia menggubah lagu untuk syairnya. Pada hari Jumat, November 1876 di Farwell Hall, Chicago, Bliss memeperkenalkan lagu: “It is Well with My Soul” sebagai lagu solo rohani di hadapan lebih dari 1.000 pendeta.

Sebulan kemudian, di bulan Desember, sementara tinta nada-nada lagu ini belum sempat kering, Tn. dan Ny. Bliss menitipkan 2 anak mereka kepada ibu Tn. Bliss. Mereka menumpang kereta api dari Buffalom New York menuju Chicago untuk mengatur jadwal suatu seri evangelisasi setelah Tahun Baru nanti. Mereka tinggalkan Bufalo pada Jumat,29 Desember 1876 sore. Pada jam 8 malam itu ketika mendekati Ashtubula, Ohio, sebuah jembatan yang menyeberangi sebuah jurang ambruk sehingga 7 gerbong kereta api yang ditumpangi Bliss suami istri bersama seluruh penumpang jatuh ke dalam jurang penuh air yang sementara membeku. Api dari mesin mulai membakar badan gerbong yang sementara tergantung di pinggir jurang. Mereka yang selamat dari tenggelam, tidak dapat luput dari amukan api.

Dari 160 penumpang, hanya 14 orang yang selamat sedangkan mayat yang ditemukan hanya berjumlah 59 orang. Saksi mata menceritakan bahwa Tn. Bliss sebenarnya selamat dari amukan api, tetapi ketika ia melihat isterinya terjepit di antara rerutuhan gerbong dan api mulai menjilat gerbong itu, Philip Bliss, yang saat itu berusia 38 tahun memeluk isterinya dan keduanya disambar api. Untuk 3 hari lamanya sahabat-sahabat Bliss mencari mayat Bliss dan isterinya tetapi tidak ada yang di temukan karena kereta dan penumpang yang lain sudah menjadi abu.

Walaupun jenazah semua mereka ini, 4 anak Spafford, Philip Bliss dan isterinya, tidak di temukan dan kuburan merekapun tidak dapat di kenal, namun lagu mereka yang telah melewati tragedi demi tragedi, tetap hidup di hati umat Kristiani di seluruh dunia. Mereka bersyukur karena keluarga Spafford dan Bliss dengan setia dan dengan kemenangan dapat berkata: “Baiklah, Baiklah, Bagiku.” Sebuah lagu penuh kekuatan, kedamaian dan pengharapan.

Bacaan tambahan : Mazmur 31:14; 142:3; Galatia 2:20; 1 Petrus 4:19. Petrus 4:19.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *