MATA BESAR, OTAK KECIL

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Burung unta pernah berkembang di seluruh Afrika; mayoritas sekarang tinggal di cagar lindung di pantai timur benua Afrika. Burung unta jantan Afrika bertumbuh hingga setinggi sembilan kaki dan beratnya mencapai 345 pound — menjadikannya burung yang paling tinggi dan terberat dari semua burung yang hidup.

Burung unta hidup dalam kelompok keluarga yang terdiri dari satu jantan dan beberapa betina. Selama musim kawin, setiap ayam bertelur antara dua sampai 11 telur putih krem ​​di sarang komunal, yang merupakan lubang berbentuk kawah di tanah dengan diameter sekitar 10 kaki. Sarang-sarang ini masing-masing dapat memuat hingga 50 telur, tetapi hanya sekitar 20 yang berhasil diinkubasi. Telur burung unta adalah yang terbesar dari semua burung, berukuran antara enam hingga delapan inci dan beratnya antara dua dan empat pon. (Rekornya lebih dari lima pon!) Telur burung unta sama dengan sekitar 24 telur ayam, dan meskipun cangkangnya hanya setebal 1,5 milimeter, ia dapat menahan berat seorang lelaki dewasa.

Burung Unta bukan burung yang paling pintar, namun anggapan bahwa mereka mengubur kepala mereka di pasir sebenarnya adalah mitos. Sayangnya, burung yang paling tinggi, tercepat, dan terbesar ini juga tidak bisa terbang, sehingga mereka mudah dibudidayakan di seluruh dunia untuk diambil daging, bulu, dan kulitnya.

Tuhan mengajarkan Ayub bahwa Dia adalah Pencipta atas semua hal, termasuk burung unta. Deskripsi yang diberikan sangat akurat: “Apakah kamu memiliki sayap yang sebaik burung merak? atau sayap dan bulu burung unta?” (Ayub 39:13, terjemahan KJV). Tuhan memutuskan bahwa burung unta tidak akan terbang dan akan bertelur di tanah. Dia juga memutuskan tentang kepintaran burung ini: “karena Allah tidak memberikannya hikmat, dan tidak membagikan pengertian kepadanya” (ayat 17).

Menariknya, Alkitab juga mengajarkan kepada kita bahwa malaikat yang terbesar memiliki sayap yang terpotong karena matanya terlalu besar. Jadi mari kita pastikan untuk tetap rendah hati dengan semua talenta yang diberikan Tuhan kepada kita.

Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan diri sama dengan Allah.

Yeheskiel 28:2

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *