PUJIAN DAN DOA KEPADA ALLAH

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Allah berkata melalui pemazmur, “Barangsiapa memberikan puji-pujian, ia memuliakan Aku.” Penyembahan Allah terutama terdiri dari pujian dan doa.

semua harus terlibat

Setiap pengikut Kristus harus terlibat dalam penyembahan ini. Tidak seorang pun dapat diwakilkan dalam hal bernyanyi, memberi kesaksian dengan diwakilkan, atau berdoa dengan diwakilkan.

Sebagai satu aturan, terlalu banyak kesaksian gelap dihasilkan dalam pelayanan sosial [pertemuan doa], lebih menyerupai bisikan daripada rasa syukur dan pujian.

Ketika firman Allah diucapkan kepada orang-orang Ibrani kuno, Tuhan berkata kepada Musa, “Dan biarlah semua orang berkata, Amin.” Respons ini, dalam semangat jiwa mereka, diperlukan sebagai bukti bahwa mereka mengerti kata yang diucapkan dan meminatinya. 

Ketika tabut Allah dibawa ke kota Daud dan satu mazmur sukacita dan kemenangan dinyanyikan, semua orang berkata, Amin. Dan Daud merasa bahwa ia sepenuhnya dibalaskan atas kerja keras dan keinginannya.

selalu terhubung dengan allah

Ada terlalu banyak formalitas dalam gereja.  Kita harus sedemikian terhubung dengan Sumber semua terang agar kita bisa menjadi saluran-saluran terang kepada dunia.

Tuhan menginginkan para hambaNya yang mengkhotbahkan firman digiatkan oleh Roh KudusNya. Dan orang-orang yang mendengar seharusnya tidak duduk acuh tak acuh sambil mengantuk, atau menatap hampa, tidak memberikan respons pada apa yang sedang diucapkan.

Roh dunia telah melumpuhkan kerohanian seperti itu, dan mereka tidak terbangun pada tema penebusan yang indah.

Kebenaran Firman Allah diucapkan kepada telinga-telinga yang berat, dan hati yang keras dan tak dapat dipengaruhi.

kebenaran dan kasih

Orang-orang Kristen yang membuahkan hasil akan terhubung dengan Allah dan cerdas dalam perkara-perkara Allah.

Kebenaran dan kasih Allah adalah meditasi mereka. Mereka telah berpesta dengan sabda kehidupan, dan ketika mereka mendengarnya diucapkan, mereka dapat berkata, sebagaimana dua murid yang sedang mengadakan perjalanan menuju Emaus.

Ketika Kristus menjelaskan kepada mereka nubuatan-nubuatan mengenai DiriNya Sendiri, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”

Semua orang yang terhubung dengan terang itu akan membiarkan terangnya bersinar kepada dunia, dan dalam kesaksian mereka akan memuji Allah, ke mana hati mereka akan mengalirkan rasa syukur.

Semua orang menyambut dengan: Amin, amin! sambil mengangkat tangan. Nehemia 8:7.

 

-Hati Nurani Hlm. 141 –


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *