renungan berkat

TUBUH, JIWA, DAN ROH: SELURUHNYA DISUCIKAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Penyucian
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. 1 Tesalonika  5:23

Penyucian yang dimaksudkan dalam Kitab Suci adalah untuk – seluruh tubuh, jiwa dan roh. Inilah gagasan yang sejati dan penyerahan yang menyeluruh. Paulus mendoakan agar Gereja di Tesalonika boleh menikmati berkat yang besar ini. “Semoga Alah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.” 1 Tesalonika 5:23. . . .

Penyucian yang sejati adalah penyesuaian keseluruhan kepada kehendak Allah. Pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan memberontak dikalahkan, dan suara Yesus melahirkan suatu kehidupan baru, yang mengisi seluruh jiwa-raga. Mereka yang benar-benar telah disucikan tidak akan menaruh pandangan mereka sendiri menjadi suatu patokan untuk mengukur salah dan benar. Mereka tidak keras kepala atau mau benar sendiri, melainkan mereka merasa iri kepada diri sendiri, merasa takut jangan sampai tidak memenuhi janji, mereka segera mengikuti syarat-syarat perjanjian yang telah ditetapkan. . . .

Penyucian Alkitab bukan berasal dari emosi yang berlebih-lebihan. Di sini banyak orang yang bertindak salah. Mereka menjadikan perasaan-perasaan sebagai ukuran mereka. Bila mereka merasa senang atau gembira, mereka menyatakan bahwa mereka telah disucikan. Kegembiraan atau duka cita bukanlah keadaan yang menyatakan seorang sudah atau belum disucikan. Sama sekali tidak ada penyucian yang tiba-tiba. Penyucian yang sejati adalah pekerjaan setiap hari, yang berlangsung terus seumur hidup. Mereka yang bergumul dengan pencobaan setiap hari, untuk mengalahkan kecenderungan-kecenderungan mereka untuk berbuat dosa, dan mencari kesucian hati serta kesucian hidup tidak akan menyombong-nyombongkan kesucian itu. Mereka lapar dan haus akan kebenaran. Bagi mereka dosa memang adalah sesungguhnya dosa. Penyucian yang tulen . . . ialah tidak lebih dari kematian diri sendiri setiap hari dan penyesuaian kepada kehendak Allah setiap hari?

Hidupku Kini, hal. 250


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *